Bagikan:

JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) merespons laporan mengenai belasan pekerja migran Indonesia (PMI) meninggal di rumah tahanan (rutan) Malaysia.

Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Yana Anusasana Dharma Erlangga mengatakan, Kepala BP2MI Benny Rhamdani akan bertolak ke Malaysia untuk melihat kondisi PMI di Malaysia.

"Langkah progresif kepala badan kami Pak Benny Rhamdani itu akan ke sana (Malaysia) dalam waktu dekat. Nanti tinggal tunggu saja, saya tidak tahu kapan," kata Yana Anusasana ketika ditemui media usai acara Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 28 Juni.

Dia mengatakan, belum mengetahui secara pasti terkait kapan tepatnya Kepala BP2MI akan bertolak ke Malaysia, tapi memastikan sudah mendapatkan konfirmasi dari Benny Rhamdani tentang rencana itu.

"Yang jelas semalam saya sudah dapat berita dari beliau (Benny Rhamdani) dalam waktu dekat beliau akan ke sana untuk melihat kondisi PMI kita yang ada di imigrasi di sana, di rumah detensi," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga tengah mempelajari laporan dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) mengenai belasan warga negara Indonesia yang meninggal dunia dalam tahanan di Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menjelaskan, pihaknya segera menghubungi KBMB untuk memperoleh data rinci WNI atau PMI yang dinyatakan meninggal di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia.

Data itu akan ditelusuri dan dimintakan penjelasan dari otoritas di Malaysia.

"Perwakilan RI di Sabah yaitu KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau akan bertemu Pengarah Jabatan Imigresen Negeri Sabah pada hari ini. Pertemuan dimaksudkan untuk meminta keterangan dan kejelasan atas temuan KBMB, sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam melindungi PMI atau pekerja migran Indonesia di wilayah Sabah," kata Judha dalam keterangan tertulisnya, Selasa 28 Juni.