JAKARTA - Pemprov Riau segera menerima 4.200 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk bisa menekan laju angka penyebaran PMK yang menyerang ternak sapi di daerah itu.
"Jika dilihat dari kasus PMK kini, sebanyak 4.200 dosis vaksin tersebut dianggap masih mencukupi kebutuhan vaksinasi hewan ternak di Riau," kata Ketua Tim Satgas Penanganan PMK Riau Edy Afrizal kepada media di Pekanbaru, Jumat 24 Juni.
Ia mengatakan 4.200 dosis vaksin tersebut bagian dari 800.000 dosis vaksin untuk 19 provinsi se Indonesia yang terkonfirmasi positif serangan PMK terhadap ternak.
Selanjutnya setelah pengiriman 4.200 dosis vaksin sapi tersebut, akan ada pengiriman vaksin lagi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
"Nanti dalam waktu dekat ini akan ada tambahan pengadaan 1 atau 2,2 juta dosis vaksin secara nasional yang segera juga didistribusikan kembali sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing," kata dia dinukil dari Antara.
Ia menjelaskan PMK disebabkan virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.
BACA JUGA:
Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
Angka kesakitan ini bisa mencapai 100 persen dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak.
Tingkat penularan PMK cukup tinggi, tetapi tingkat kematian hanya 1-5 persen. Gejala ternak terserang PMK adalah terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan dan mulut melepuh.