Pengamat: Rencana Erick Thohir Terkait Merger INKA dengan KAI Tidak Tepat, Kinerjanya Berpotensi Hancur
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Menyusul rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk memergerkan PT INKA dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), ditanggapi anggota Komisi VI DPR-RI Mufti Anam. Ia meminta agar rencana merger tersebut dikaji ulang.

Sejumlah pihak pun meminta agar rencana merger tidak dilaksanakan. Salah satu yang menolak antara lain pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo yang meminta agar pemerintah melakukan kajian terdahulu.

"Lakukan studi yang cermat dan laksanakan kajian secara mendalam. Tapi untuk studinya ya pilih lembaga yang kompeten," kata Agus Pambagyo dalam keterangan yang diterima VOI, Rabu 28 Oktober.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak setuju atas rencana Erick Thohir tersebut. Ia menegaskan, jika dimerger, kinerja PT KAI yang sudah bagus saat ini, bisa hancur.

"KAI bakal kembang kempis lagi karena disuruh mengurus yang lain-lain yang tidak ada urusannya dengan PT KAI. Sekarang kan PT KAI disuruh ngurus LRT, ngurus KCIC, hingga kondisinya sekarang turun lagi," tegasnya.

Menurut Agus, pemerintahan sekarang memang rajin melakukan merger perusahaan negara yang pada akhirnya kinerjanya juga masih belum teruji. Pemerintah membuat holding pertambangan, migas dan BUMN Farmasi, di mana langkah ini tampaknya hanya meniru perusahaan Singapura Temasek dan Khasanah Malaysia yang tentu kondisi dan situasinya berbeda.

"Saya melihat dalam melakukan holdingisasi dan merger ini, pemerintah kurang melakukan studi dan kajian yang mendalam," papar dia.

Agus menambahkan, dirinya mendengar yang melakukan kajian dan studi terkait merger perusahaan BUMN ini adalah Bahana dan Danareksa Sekuritas yang notabene mereka adalah perusahaan keuangan.

Ia menegaskan, sebelum melakukan kajian, carilah atau tunjuk lembaga studi yang betul-betul bagus dan memiliki kapabilitas yang teruji. Sehingga menurutnya, lembaga tersebut bisa melakukan kajian yang visibel sesuai tuntutan.

"Sekarang kinerja PT INKA lagi moncer ,karena pemasarannya pak Budi Noviantoro itu bagus. Di satu pihak PT KAI lagi turun, jadi kalau dimerger pasti hancur dua duanya. Maka itu saya gak setuju," tegas dia. 

Pengamat transportasi dari MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Djoko Setiowarno mengatakan, PT INKA, saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup bagus.

"Inovasi dan kreativitas pengembangan usahanya sudah mulai menampakkan hasilnya. Diberi kepercayaan negara lain untuk memproduksi kereta dan lokomotif. Hasil sinergi dengan beberapa BUMN, dapat kepercayaan untuk membangun jaringan kereta beserta sarananya yang menghubungkan beberapa negara di Afrika," jelas Djoko.