Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh masih enggan menyebut secara gamblang arah koalisi partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertemu hari ini di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Menurut Paloh, dalam pembicaraan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajaran yang berlangsung kurang lebih dua jam itu belum sampai pada kesepakatan koalisi.  

"Kita belum sampai ke situ (koalisi). Kita sedang lihat-lihat, sedang menjajaki satu sama lain. Kita lihat dua kantongnya sekjen ini, ada isinya apa enggak? Artinya suasana masih cair belum sampai saat itu," ujar Paloh saat jumpa pers usai pertemuan, Rabu, 22 Juni.

Hanya saja, Paloh mengaku ada banyak kesamaan antara Partai NasDem dan PKS. Yakni, sama-sama menghargai arti keberadaan institusi politik merupakan posisi yang super strategis di dalam melanjutkan pembangunan bangsa. 

"Kedua, amat menyadari pergumulan seluruh permasalahan bangsa yang begini kompleks tidak bisa diselesaikan hanya satu institusi partai politik, satu kelompok, satu orang. Ini harus diwujudkan dengan merajut kerja sama dengan para pihak. Itu kesamaan kami," papar Surya Paloh.  

"Ketiga yang tidak kalah pentingnya, kami mendekatkan, menempatkan dan menumbuhkan nilai-nilai komitmen ideologi Pancasila di atas kepentingan kedua partai," sambungnya. 

Dia tak menampik bila ke depan NasDem akan merajut koalisi bersama PKS untuk Pemilu 2024, khusunya Pilpres. Bahkan, juga dengan Partai Demokrat yang diagendakan akan bertandang ke markas NasDem besok, Kamis, 23 Juni. 

"Ah kemungkinan (koalisi) itu ada, itu jelas itu. (Tapi) Kita belum tahu kapannya, kita nggak tahu," jelasnya. 

"Saya dengar ada kabar, ada konfirmasi barangkali kawan-kawan dari partai Demokrat ya mungkin esok hari akan berkunjung kemari. Saya dengar saja nanti kita konfirmasi lagi apa betul, apa enggak itu," imbuh Paloh. 

Namun, Surya Paloh masih enggan menegaskan bahwa NasDem dan PKS hari ini keduanya bersepakat untuk berkoalisi pada Pilpres 2024. Meskipun sudah ada sinyal-sinyal kepastian berkoalisi. 

"Belum koalisi, baru saling melihat menjajaki, mencari kesamaan demi kesamaan, yang jelas belum ada koalisi. Itu pasti, tetapi dengan komitmen kedekatan perasaan saja itu merupakan modal awal yang baik saya pikir itu," pungkasnya.