Adakan Pertemuan dengan PKS Besok Siang, NasDem: Alon-Alon Asal Kelakon
Willy Aditya/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya membenarkan bahwa partainya akan menerima kunjungan PKS di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta, Rabu, 22 Juni. Kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajarannya itu akan diterima langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh. 

Sebelumnya, Willy hanya memberi sinyal akan ada satu partai yang berkunjung ke markas NasDem usai penutupan Rakernas pada pekan lalu. Dia tidak menyebut partai tersebut adalah PKS.  

"Besok Insya Allah jam 13.00 WIB di Gondangdia. PKS akan diterima Pak Surya langsung," ujar Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Juni. 

Ditanya soal kemungkinan koalisi dengan PKS, Willy mengatakan, NasDem terbuka untuk semua parpol. Menurutnya, penjajakan koalisi termasuk dengan PKS dilakukan pelan-pelan saja yang penting terlaksana. 

"Kita terbuka untuk semua yang mau datang berkunjung. Alon-alon asal kelakon," pungkasnya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengungkapkan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Partai NasDem pada Rabu, 22 Juni, besok. Sohibul menuturkan, kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu berserta jajaran akan disambut langsung oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. 

"Insya Allah kita akan bertemu dengan pimpinan NasDem, kita sudah komunikasi dengan saudara Willy yang sudah ada di sana. Nanti disambut oleh Pak Surya Paloh pada hari rabu siang," ujar Sohibul di sela acara Rapimnas PKS, Jakarta, Senin, 20 Juni.

Meski pembicaraan pada pertemuan itu membahas soal Pilpres 2019, namun kata Sohibul, PKS tidak langsung menyatakan diri akan berkoalisi dengan NasDem. Sebab kata dia, PKS terlebih dulu akan menyamakan visi dan misi dengan partai besutan Surya Paloh itu sebelum dimusyawarahkan di majelis syuro. 

"Saya kira pembicaraan kita di hari Rabu nanti, tentu tidak akan langsung cas plong, ya kita berkoalisi. Saya katakan di PKS itu penentuan koalisi dengan siapa, mengusung siapa dengan siapa adalah majelis syuro. Karena itu, ini adalah proses komunikasi politik untuk bisa menyamakan, semacam check sound, menyamakan persepsi, frekuensi," jelas Sohibul. 

"(Pertemuan) itu manjadi masukan kita dalam majelis syuro. Kalau ternyata hasil majelis syuro bahwa komunikasi dengan nasdem, dengan segala substansinya itu ternyata oh ini kondusif bisa jadi kita putuskan untuk kemudian berkoalisi dengan NasDem," imbuhnya.