BNPT Sebut Sekolah Khilafatul Muslimin Ajarkan Benci Negara
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar /FOTO: Rizky Adytia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut paham yang disebarkan organisasi Khilafatul Muslimin kepada murid di sekolahnya untuk membenci negara sangatlah menyimpang. Bahkan, dianggap sebagai kejahatan serius dan sistematis.

"Kita diajarkan ulama untuk kecintaan negara sebagian dari iman dalam rangka melawan kolonialisme, ideologi yang sekarang beredar mengajarkan bangsa membenci bangsanya sendiri, ini tidak mungkin," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni.

Karenanya, Boy menyebut permasalahan ini harus menjadi fokus penyelesaian. Sebab, banyak generasi bangsa yang telah didoktrin.

BNPT pun akan menggandeng pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah mitigasi dan membimbing anak-anak yang sudah tercemat dengan paham tersebut.

"Anak-anak itu harus kita urus, kita beri penjelasan yang baik, beri saluran pendidikan yang dapat dilakukan negara, kita koordinasi dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat agar mereka yang sekolahnya ditutup dapat dicari solusi sekolah yang baik," kata Boy Rafli.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut Khilafatul Muslimin memiliki yayasan atau lembaga pendidikan. Setidaknya, ada 31 sekolah yang mengajarkan paham khilafah dan tak sesuai dengan sistem pendidikan nasional.

"Mereka memiliki 25 pondok pesantren, sementara ya. Tetapi, apabila dihitung unitnya karena ada tingkatannya, yaitu terdiri dari 31," ucap Hengki.

Puluhan sekolah itu mengajarkan pihak yang berseberangan dengan khilafah ditandai sebagai lawan yang harus diperangi atau tagut.

"Kemudian juga diajarkan di sini bahwa sistem yang dikenal adalah khilafah. Di luar khilafah adalah tagut, atau setan, iblis," kata Hengki.