Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 di Jakarta kembali meningkat, setelah sebelumnya melandai dua bulan terakhir. Lalu, saat ini Jakarta juga telah tercatat memiliki 4 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang dianggap mengakibatkan peningkatan kasus sejumlah negara.

Meski demikian, Wakil Gubernur DKI Jakara Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa angka keterisian tempat tidur perawatan COVID-19 masih rendah.

"Memang ada peningkatan (kasus). Kalau data tempat tidur (perawatan), dari 3.888 yang disediakan, terpakai 184 tempat tidur atau terisi 5 persen. Begitu juga ICU, dari 626 yang disiapkan, terpakai 32 atau 5 persen. Jadi, masih rendah," kata Riza di Balai Kota DKI, Kamis, 16 Juni.

Terhadap peningkatan kasus yang mulai terjadi sejak awal Juni lalu, Riza memandang hal itu disebabkan oleh dampak libur Lebaran, pelonggaran kegiatan, hingga mulai abainya masarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk itu, kita mengajak masyarakat Jakarta kembali disiplin dan bertanggung jawab untuk memperhatikan protokol kesehatan," ucap dia.

"Sekalipun subvarian Omicron tidak berbahaya atau tidak sebahaya sepeti Delta, namun kita jangan menganggap enteng. Khususnya bagi lansia atau komorbid, kita minta diperhatikan," lanjut dia.

Di sisi lain, mantan Anggota DPR RI ini menegaskan bahwa Pemprov DKI telah menyiapkan penambahan sarana dan prasarana seperti tenaga kesehatan dan laboratorium pemeriksaan COVID-19.

Sebagaimana diketahui, per kemarin, tercatat Jakarta memiliki penambahan 730 kasus baru dengan kasus aktif bertambah 575 kasus menjadi 3.282 kasus yang masih dirawat atau menjalani isolasi.

Sementara, saat ini kasus positif di Jakarta secara total sebanyak 1.225.114 kasus, dengan tingkat kesembuhan 98,5 persen dan tingkat kematian 1,2 persen. Adapun, persentase kasus positif atau positivity rate selama sepekan terakhir sebesar 5,7 persen.