Bagikan:

JAKARTA - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta Muhamad Ainul Yakin menyatakan, kelompok yang mengatasnamakan Ikatan Alumni Ansor muncul untuk kepentingan politik.

"Soal kebangsaan kami selesai, kami konsisten terus mendorong kemajuan untuk negeri tercinta ini, tidak usah diragukan lagi. Kami justru kaget ketika ada kelompok yang mengatasnamakan Ikatan Alumni Ansor untuk membela bangsa," kata Yakin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Antara, Rabu, 15 Juni.

Menjelang pemilu seperti saat ini, memang tidak heran jika banyak pihak yang mencoba menarik Ansor. Namun, sangat disayangkan hal tersebut dilakukan dengan segala cara termasuk merugikan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.

Dia menilai edaran undangan atas nama Ikatan Alumni Ansor di Surabaya berasal dari kelompok tidak bertanggung jawab yang justru tidak paham dengan organisasi.

“Siapa pun yang mencoba mau memecah belah Ansor, hati hati. Ansor ini keramat, jangan sampai kualat nanti” katanya menegaskan.

Lebih lanjut, Yakin menyampaikan apresiasi terhadap jajaran Pengurus Pusat GP Ansor yang langsung memberikan keterangan terkait dengan edaran ikatan alumni Ansor tersebut sehingga isunya tidak makin liar.

"Kami di DKI Jakarta saat ini fokus dengan kaderisasi dan konsolidasi internal, banyak program juga yang sedang kami canangkan untuk kemandirian kader, " jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP GP Ansor Abdul Rochman mengatakan secara keorganisasian, GP Ansor yang merupakan organisasi pemuda di bawah Nahdlatul Ulama (NU) tidak mengenal adanya Istilah Ikatan Alumni (IKA). 

Untuk itu, munculnya rencana deklarasi yang bakal digelar di Parkir Barat Museum NU Kota Surabaya tersebut di luar sepengetahuan dan garis organisasi GP Ansor. Adung, panggilan akrab Abdul Rochman, menandaskan purna kaderisasi di GP Ansor adalah pengabdian kepada jam'iyyah (organisasi) NU, bangsa, dan negara.

“GP Ansor telah memiliki peraturan maupun struktur organisasi yang jelas dan resmi. Dan, istilah ikatan alumni itu sama sekali tak dikenal di organisasi GP Ansor. Penggunaan istilah dengan membawa-bawa nama GP Ansor jelas sangat tidak tepat,” kata Adung.