COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, DPRD Minta Pemprov Gencarkan Vaksinasi Booster yang Capaiannya Belum 50 Persen
Ilustrasi/Foto: Pixabay

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat, Idris Ahmad meminta Pemprov DKI bergerak cepat dalam menghadapi kondisi kasus COVID-19 di Ibu Kota yang saat ini kembali meningkat.

Idris meminta Pemprov DKI tidak tutup mata terhadap kemungkinan ada lonjakan kasus Covid-19 ke depannya karena saat ini kegiatan sudah berjalan seperti keadaan normal.

"Kita sudah pernah menghadapi beberapa masa lonjakan kasus, saya harap geraknya lebih cepat. Jangan sampai karena sekarang seakan-akan semuanya sudah normal, jadi tidak ada persiapan dari pemprov," kata Idris dalam keterangannya, Rabu, 15 Juni.

Idris meminta Pemprov DKI memperbanyak sentra vaksinasi dosis ketiga atau booster sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mengingat, saat ini capaian vaksinasi booster masih di bawah 50 persen.

"Saat ini penerima vaksinasi booster di Jakarta berjumlah total 3,9 juta. Padahal, penerima vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua yang ber-KTP Jakarta berjumlah 8,8 juta dan 7,9 juta. Saya mendorong Pemprov kembali memasifkan sentra-sentra vaksinasi di semua wilayah untuk melindungi warga Jakarta," ujarnya.

Sebagai informasi, Kasus COVID-19 di Jakarta kembali meningkat selama beberapa minggu terakhir. Dalam empat pekan terakhir, jumlah kasus mingguan di Jakarta sebanyak sebanyak 616 kasus, meningkat menjadi 782 kasus, kemudian 1.165 kasus, dan minggu terakhir sebanyak 1.940 kasus.

Pada hari ini, kasus harian COVID-19 bertambah 517 kasus. Sementara, persentase kasus positif atau positivity rate dari hasil pemeriksaan PCR juga meningkat dari 1,3% menjadi 4,6% pada satu minggu terakhir.

“Data sementara saat ini menunjukkan tren kenaikan kasus positif terjadi pada seluruh kelompok usia, termasuk kelompok anak, baik yang berusia kurang dari 6 tahun (belum divaksinasi) maupun usia 6-18 tahun,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Dwi menjelaskan beberapa penyebab kenaikan kasus COVID-19 di DKI Jakarta selama beberapa pekan terakhir. Di antaranya adalah melonggarnya penerapan protokol kesehatan dan tingginya mobilitas masyarakat

Tak hanya itu, terjadi penurunan kekebalan (antibodi) pada orang yang sudah mendapatkan 2 kali vaksinasi COVID-19 (dosis lengkap) tetapi belum atau menunda untuk menerima vaksinasi ketiga (booster), serta faktor lainnya.