JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai peraihan juara sistem pengendalian banjir Pemprov DKI dalam ajang internasional merupakan hal percuma. Meskipun, sistem banjir Pemprov DKI di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meraih penghargaan dua kali, Gembong menyebut warga Jakarta masih kerap dilanda banjir saat musim hujan.
"Ketika penilaian itu diterima, pertanyaan selanjutnya adalah apakah penghargaan itu ada manfaat untuk rakyat Jakarta atau tidak?" ungkap Gembong saat dihubungi, Minggu, 12 Juni.
Gembong mengungkapkan, jika Anies dan jajarannya memiliki sistem penanggulangan banjir yang bagus, mestinya semua program pengendalian banjir telah berhasil mengurangi dampak bencana banjir yang masih dihadapi masyarakat sampai saat ini.
"Saya katakan ini tidak ada guna bagi warga, walaupun gubernur menerima penghargaan. Mengapa tidak berguna? Karena faktanya, kalau deteksinya bagus, maka secara otomatis warga tidak akan kebanjiran. Tapi faktanya rakyat masih kebanjiran," cecar dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Sistem pengendalian banjir atau Flood Control System Pemprov DKI Jakarta dalam aplikasi Jakarta Smart City menjadi juara pertama pada ajang internasional IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022.
Pada ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2022 ini, Flood Control System Jakarta Smart City mengungguli inovasi dari negara-negara lain, seperti China, Taiwan, Australia, hingga Filipina.
Penyabetan juara dalam sistem pengendalian ini merupakan yang kedua kalinya setelah menjuarai ajang WSIS Prizes 2022 beberapa waktu lalu. Penghargaan yang dimenangkan Jakarta ini mengungguli negara lain, seperti Arab Saudi, Italia, Chili, dan Tiongkok di dalam kategori E-Science.
Sistem pengendalian banjir yang dibuat Pemprov DKI tersebut berfungsi untuk memprediksi potensi bencana sebelum terjadinya banjir dan mengoptimalkan pengendalian ketika banjir merendam Jakarta.