Bagikan:

JAKARTA - Jakarta menjadi juara dalam inovasi sistem pengendalian banjir pada ajang penghargaan tingkat dunia, WSIS Prizez 2022 yang diselenggarakan International Telecommunication Union (ITU).

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana memandang percuma jika Pemprov DKI memiliki sistem pengendalian banjir yang mumpuni namun ternyata implemntasi di lapangannya lemah.

“Jangan hanya fokus kepada sistem pengendalian banjirnya saja. Karena percuma. Buat apa sistemnya canggih, tapi di lapangan tidak jelas programnya. Seperti contohnya sumur resapan. Itu tidak tepat guna,” kata Justin dalam keterangannya, Jumat, 3 Juni.

Faktanya, kata Justin, Jakarta masih kerap terendam banjir usai hujan turun. Terakhir kali, di waktu yang sama dengan pengumuman juara inovasi sistem pengendalian banjir ini, terdapat 22 RT di Jakarta Timur dan Selatan yang terendam banjir.

“Kemarin pada saat pengumuman juara, ada 22 RT yang terendam banjir karena luapan Kali Ciliwung. Meskipun angkanya kecil, tapi bukan berarti tidak diperhatikan. Jadi jangan senang dulu. PR kita masih banyak,” ucap Justin.

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyebut penghargaan sistem pengendalian banjir yang diraih Jakarta mengungguli negara lain, seperti Arab Saudi, Italia, Chili, dan Tiongkok di dalam kategori E-Science.

Atika mengungkapkan, Jakarta juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu mencapai penghargaan tertinggi pada tahun ini sebagai juara.

“Penghargaan yang diraih adalah bentuk pengakuan global terhadap inovasi, komitmen, dan persistensi kita di Jakarta. Namun, sesungguhnya, penghargaan tertinggi bagi Pemprov DKI Jakarta yaitu kemajuan kota dan kebahagiaan warga Jakarta,” ungkap Atika.

Atika menjelaskan, sistem pengendalian banjir yang dibuat Pemprov DKI berfungsi untuk memprediksi potensi bencana sebelum terjadinya banjir dan mengoptimalkan pengendalian ketika banjir merendam Jakarta.

"Dengan membangun sistem ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan situasi bencana, mempercepat respons terhadap penanggulangan bencana berbasis sistem, mempersiapkan kondisi darurat banjir, dan melakukan pemantauan secara real-time," urainya.

Sebagaimana diketahui, Flood Control System dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan risiko banjir di DKI Jakarta. Sistem ini memungkinkan pendeteksian titik-titik banjir, sehingga informasi dan penanganan bencana dapat dimitigasi dan ditangani dengan lebih cepat, akurat, dan terdata.