Bagikan:

MAMUJU- Sebagian besar pengungsi gempa magnitudo 5,8 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) telah kembali ke rumah.

"Sebagian warga sudah kembali ke rumah dan mendirikan tenda darurat di rumahnya masing masing sesuai imbauan pemerintah," kata Farida, salah seorang warga pengungsi di sekitar areal Stadion Manakarra di Mamuju dilansir Antara, Jumat, 10 Juni.

Dia mengatakan, sebagian Pengungsi gempa memilih kembali ke rumah, karena menganggap situasi gempa susulan sudah aman.

Sementara itu sebagian pengungsi lainnya mengaku, meskipun pada siang hari kembali ke rumah, namun akan kembali mengungsi pada malam hari karena masih trauma dengan peristiwa gempa pada 15 Januari 2021.

"Peristiwa gempa setahun yang lalu pada 15 Januari 2021 di Mamuju, terjadi pada malam hari, sehingga kami memilih kembali mengungsi pada malam hari ke tenda darurat untuk menghindari kemungkinan yang dapat terjadi," kata Amrin warga lainnya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Mamuju telah menetapkan status tanggap darurat sejak 8 Juni 2022 sampai 14 Juni 2022.

Pemerintah di Mamuju juga melakukan penanggulangan dampak bencana gempa itu, dengan melakukan pendataan dampak gempa baik korban luka, rumah rusak maupun memenuhi kebutuhan pengungsi yang masih bertahan di tenda darurat.

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, gempa di daerahnya berdampak pada sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Tapalang, Kecamatan Tapalang Barat, Kecamatan Mamuju, Kecamatan Simboro dan Kecamatan Kalukku, yang mengakibatkan terganggunya fungsi layanan umum.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, Taslim Sukirno, menyatakan, 75 rumah rusak akibat gempa di Mamuju.

"Informasi rumah rusak yang berhasil didata akibat gempa itu, sebanyak 75 unit, dan data itu masih bersifat sementara," katanya.

Taslim mengatakan, BPBD Mamuju masih melakukan pendataan rumah yang rusak akibat gempa pada sejumlah Kecamatan.

Dia menyampaikan, jumlah pengungsi akibat gempa Mamuju yang terdata sebanyak 7.670 orang.

Pengungsi tersebut berada pada sejumlah titik pengungsian di antaranya, Stadion Manakarra, Kantor TVRI Sulbar, Kantor Bupati Mamuju, Jalur Dua Kota Mamuju dan sejumlah titik di Kecamatan Tappalang Barat.

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis titik gempa Mamuju berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer dari Kota Mamuju pada kedalaman 10 kilometer, episentrum gempa berada pada koordinat 2,77 lintang selatan dan 118,56 bujur timur.