Interpol Bakal Tutup <i>Yellow Notice</i> Usai Jenazah Eril Ditemukan
Emmeril Khan Mumtadz (Foto: Instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Polri menyebut Interpol bakal menutup yellow notice Emmeril Khan Mumtadz atau Eril. Sebab, jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu sudah ditemukan.

"Apabila sudah ditemukan nanti dari NCB Interpol pusat Lyon akan menginfokan dan menutup yellow notice," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat, 10 Juni.

Kemudian, seluruh anggota Interpol pun akan secara otomatis diinformasi perihal penutupan yellow notice tersebut. Sehingga, upaya pencarian akan dihentikan.

"Menyampaikan kepada seluruh anggota (Interpol, red) karena jenazal Emil sudah ditemukan," ungkapnya.

Sementara untuk jenazah Eril, lanjut Dedi, kepolisian Swiss akan menyerahkan kepada keluarga. Rencanannya, penyerahan berlangsung di KBRI Indonesia di Swiss.

"Nanti untuk jenazah juga akan diserahkan kepada pihak keluarga di KBRI oleh kepolisian setempat," kata Dedi.

Pada kesempatan sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman D. Hadad didampingi pihak keluarga Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menyampaikan jasad Emmeril Khan Mumtadz, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan berhasil ditemukan.

"Kemarin, kepolisian kanton Bern menemui kami di KBRI bersama keluarga menyampaikan informasi awal, penemuan jasad diduga Eril pada pukul 06.50 pagi waktu Swiss atau sekitar 11.50 WIB. Sesuai prosedur, forensik langsung identifikasi dan penelusuran DNA," ujarnya dalam keterangan pers virtual Kamis, 9 Juni.

"Hari Kamis 9 Juni siang waktu Swiss, pihak kepolisian mengkonfirmasi, hasil tes DNA jasad yang ditemukan adalah Emmeril Khan Mumtadz," katanya.

"Sesuai prosedur hukum di Swiss, pihak kepolisian mengurus semua berkas dokumen untuk penyerahan jasad dari kepolisian kepada keluarga. Dua jam lalu, pengadilan setempat mengeluarkan izin penerimaan jasad Eril."

Duta Besar Muliaman menambahkan, KBRI Bern memastikan seluruh hak Eril sebagai Muslim terpenuhi sesuai syariat Islam. KBRI akan terus mendampingi sampai proses Repatriasi ke Tanah Air.