Komentar Luhut Ditanya Pencapresan Airlangga: Saya Masih <i>Ngurusin</i> Kerjaan, Sudah Pusing Saya
Menko Marves Luhut Pandjaitan/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan enggan menanggapi soal dukungannya untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) 2024. 

Luhut mengaku sedang mengerjakan tugas-tugas yang diperintahkan Presiden Joko Widodo. Karenanya dia mengaku tidak mengurusi soal pencapresan meski ia juga merupakan elite Partai Golkar. 

"Saya masih ngurusin kerjaan saja, sudah pusing saya," ujar Luhut usai rapat kerja bersama Banggar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Juni.

Luhut juga tidak mau merespons ihwal kehadirannya pada deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Sabtu, 4 Juni, lalu. Apalagi, terkait pembahasan apa yang dibicarakan para ketua umum parpol.  

Dia mengaku tidak ada di lokasi saat ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PPP Suharso Monoarfa berkumpul karena mengantuk. 

“Nggak ada, saya sudah ngantuk di situ," katanya. 

Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Partai Golkar, PAN dan PPP bersepakat untuk terbuka mengusung calon presiden (capres) dari eksternal ketiga parpol tersebut pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. 

Tapi, internal Partai Golkar sendiri masih tetap akan mencalonkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai Capres 2024.

"Partai Golkar masih konsisten dengan keputusan Munas 2019 yang lalu. Di mana Pak Airlangga adalah calon presiden dari Partai Golkar," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Selasa, 7 Juni. 

Kendati demikian, Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak bisa langsung membahas kesimpulan soal siapa capres. Sebab menurutnya, pertama kali yang harus dibahas adalah kerangka kerja strategi pemenangan, kemudian visi misi dan platform yang diperjuangkan oleh KIB di Pemilu 2024, dan berbagai isu-isu nasional dan global.

Ace menuturkan, dalam konteks Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar bersama PAN dan PPP harus membahas bersama dengan ketum parpol yang tergabung di dalamnya. Karenanya, kata Ace, pembahasan di KIB ini ibarat buku, dengan banyak bab di dalamnya yang nantinya akan diputuskan calon presidennya.