Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat menggunakan angkutan umum massal bila bepergian saat libur panjang di akhir bulan Oktober mendatang. Libur panjang ini berada pada saat musim penghujan dan masih dalam masa pandemi.

"Kendaraan umum yang digunakan oleh masyarakat, memang sebenarnya tidak begitu risiko. Saya mengimbau masyarakat menggunakan angkutan massal, dan memesan tiket sebelum tanggal berangkat," kata Budi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 21 Oktober.

Budi mengklaim penggunaan angkutan umum massal memiliki risiko penularan COVID-19 yang lebih rendah dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.

"Berkaitan dengan COVID-19. Kalau mereka sendiri naik mobil, tiba-tiba harus macet di jalan, dan ada masalah-masalah tertentu, itu akan membuat komplikasi," tutur dia.

Selain itu, menurut Budi, pengelola angkutan massal baik pesawat terbang, kereta api, maupun bus-bus antarkota antarprovinsi telah siap menghadapi potensi masalah yang terjadi di jalan akibat cuaca buruk dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik.

Menurutnya pengelola kereta api jarak jauh pasti akan melakukan koordinasi bahwa di tempat-tempat yang berpotensi, dikendalikan dengan baik.

Selain itu, pada angkutan udara, ramalan cuaca khususnya di musim hujan juga menjadi satu dasar SOP yang dilakukan. "Sehingga, jika ada hujan lebat, mereka sudah mempersiapkan diri semuanya," tuturnya.

Pada angkutan darat atau bus-bus, Budi menyebut para operator bisa menjamin bahwa sopirnya mengendalikan laju kendaraan dengan kecepatan tertentu. Berbeda jika masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.

"Jika bepergian (menggunakan kendaraan pribadi), masyarakat harus mempersiapkan mobilnya, bannya, remnya. Kalau mobil tidak fit, lebih baik menggunakan angkutan massal," tutur Budi.

"Karena, dalam hujan, kan belum tentu di sana tersedia tempat penambalan ban atau penjagaan polisi yang terbatas sekali," lanjutnya.