JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan duka cita atas hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, di Sungai Aare, Swiss.
Anies menyebut duka ini tak hanya dirasakan Kang Emil dan keluarga, namun juga masyarakat Jakarta, bahkan se-Indonesia.
Hal ini disampaikan Anies usai menjalankan salat gaib untuk Eril bersama jajaran Pemprov DKI di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI, sesuai imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
"Kami di DKI Jakarta merasakan duka yang amat dalam. Dukanya Kang Emil dan keluarga adalah duka masyarakat jawa barat, adalah juga duka masyarakat Jakarta dan juga duka Indonesia," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 3 Juni.
Kini, sang keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya dan meyakini bahwa Eril telah meninggal dunia akibat tenggelam. Dalam kondisi ini, Anies mengaku dirinya ingin menemui Kang Emil dan melayat secara langsung. Namun, ia masih memberi waktu dan privasi kepada Kang Emil dan keluarga atas kedukaan ini.
"Kita tunggu nanti setelah dapat informasi lengkap. Tapi kita ingin hormati, privasi yang saat ini tentu dibutuhkan oleh keluarga. Yang penting bagi kita semua bisa mendoakan, bersimpati, dan kita tunggu perkembangan lebih lanjut," ungkap Anies.
BACA JUGA:
Anies juga telah menginstruksikan Kepala Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta Gunas Mahdianto untuk membuat imbauan pelaksanaan salat gaib tersebut kepada semua masjid yang ada di Jakarta.
"Tadi pagi saya menganjurkan kepada semua masjid di Jakarta untuk menyelenggarakan salat gaib, mendoakan insyaallah Eril ditinggikan derajatnya di sisi Allah, sebagai syahid dan keluarga diberikan kekuatan, ketabahan, di dalam menjalani sebuah ujian yang tak terhingga besarnya dan beratnya. Kita semua meyakini bahwa kang emil dan keluarga memiliki kekuatan, ketabahan melewati ini semua," imbuhnya.