Pendiri PAN Bandingkan Negara Lain Cegah Korupsi dengan Cara Hukum Berat Koruptor Sementara Upaya KPK Buat Rompi Baru Antikorupsi
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengenakan rompi baru KPK berkelir biru. (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pendiri PAN, Abdillah Toha, menyindir tindakan KPK memperkenalkan rombi baru berwarna biru disebut sebagai simbol menangkal korupsi.

Rompi itu diperkenalkan di akhir acara bimbingan teknis pembekalan antikorupsi dari KPK kepada jajaran PT PLN pada Selasa 31 Mei. Abdillah Toha mengaku heran dengan cara pikir KPK saat ini.

"Kagum terhadap kreativitas KPK. Negeri lain tidak mampu berpikir sejauh itu," sindir pengamat politik itu, dikutip dari akun Twitternya, @AT_AbdillahToha, Kamis 2 Mei.

Menurut Penasehat Wakil Presiden 2009-2014 bidang Telaah Strategi itu, KPK kini memiliki upaya pemberantasan korupsi yang kontras berbeda dengan negara-negara lain.

"Mereka mencegah korupsi dengan memperbaiki sistem pengawasan dan menghukum berat koruptor. Kita dengan membuat rompi baru. Jenius," ujar Abdillah Toha.

Adapun KPK lebih dahulu identik dengan rompi berwarna oranye yang kerap dikenakan para tersangka KPK. Rompi oranye melekat pada tahanan yang terlibat praktik tindak pidana korupsi.

Sementara rompi baru KPK kini berwarna biru. Saat diperkenalkan, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut rompi itu sebagai penangkal rompi oranye.

"Lebih baik kita pakai rompi penangkal rompi oranye tersebut, Itu yang penting. Mudah-mudahan ini seperti jas hujan. Jas hujan dari penangkalnya rompi oranye," ujar Ghufron saat bimbingan teknis dengan PLN.