Milenial Muslim: Sinergi BNPT dan IPI Bantah Tudingan Pemerintah Islamofobia
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar bersama Ketum IPI KH K M T Abdul Muhaimin memberikan plakat usai penandatanganan kerja sama. (ANTARA/Istimewa)

Bagikan:

BOGOR - Koordinator Milenial Muslim Bersatu Khairul Anam menyebutkan sinergi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) membantah tuduhan kalangan yang menilai pemerintah terjangkiti sikap Islamofobia.

"Yang dilakukan BNPT dengan merangkul semua pihak, termasuk IPI. Ini menegaskan secara gamblang dan tegas sikap pemerintah yang terbuka, adil, dan tak membeda-bedakan satu kelompok dengan kelompok lain di masyarakat sebagai unsur pembentuk Indonesia," kata Khairul Anam dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, Selasa 31 Mei.

Khairul menyatakan, IPI atau kalangan pesantren tidak hanya bagian internal umat Islam, tapi sebagai salah satu maskot Islam Indonesia. Itu artinya tudingan pemerintah terjangkit sikap Islamofobia jelas tidak benar, mengada-ada, bahkan mungkin saja dilakukan untuk membenturkan pemerintah dengan umat Islam.

Menurut dia, terbukanya BNPT untuk menjalin kerja sama dengan kalangan pesantren melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) tersebut, juga menunjukkan BNPT melihat pesantren dan IPI sebagai mitra strategis BNPT dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya.

"BNPT jelas tidak melihat IPI dan kalangan pesantren sebagai alat, tapi mempercayai sepenuhnya bahwa sejak dulu hingga saat ini pesantren senantiasa menyebarkan pesan-pesan toleransi dan pemikiran moderat khas Islam yang tumbuh dan berkembang di Indonesia," kata Anam.

Anam juga merujuk pernyataan Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, yang dikemukakannya dalam kesempatan penandatanganan MoU tersebut. Saat itu Boy Rafli mengatakan, sejak zaman dulu pesan-pesan toleransi yang disebarkan pesantren merupakan wajah dari gerakan Islam Indonesia yang moderat, yang bertumpu pada nilai-nilai agama dan kebudayaan.

Moderasi Islam atau ummatan wasathon itulah, kata Boy Rafli, yang telah terbukti mendukung terbentuknya Indonesia dan mendorong pembangunan negara sejak dulu.

"Kita, umat Islam Indonesia selama ini terbukti mencintai negara, memiliki sikap toleransi, dan dikenal menghargai keberagaman. Sudah puluhan tahun kita menjaga keberagaman ini," kata Boy Rafli.

Ketua Umum IPI KH. K.M.T Abdul Muhaimin menyambut baik kerja sama dan kolaborasi dengan BNPT dalam pencegahan terorisme tersebut. Menurut Abdul Muhaimin, nilai-nilai toleransi adalah nilai-nilai yang orisinal mengakar dan tumbuh dalam kehidupan pesantren di Indonesia.

Ia mengatakan, kerja sama tersebut sangat potensial membangun Indonesia yang bebas dari terorisme.

Sebagai lembaga, IPI memiliki 420 cabang dan 12 ribu pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Kerja sama ini tentu akan memberikan hasil yang baik bagi masa depan Tanah Air. "BNPT dan IPI telah melakukan pembahasan kerja sama ini sejak tahun 2021," tandasnya.