Temukan Flashdisk di Deposit Box Indra Kenz, Ternyata Isinya Data Penting
Indra Kenz/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim membongkar paksa safe deposit box (SDB) milik Indra Kenz dan menemukan barang bukti lainnya berupa dua sertifikat tanah dan flashdisk. Belakangan diketahui flashdisk itu berisikan data pendirian perusahaan trading.

"Data flashdisk secara garis besar data pendirian perusahaan trading," ujar Kanit 5 Subdit II Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri Kompol Karta kepada VOI, Selasa, 31 Mei.

Tetapi, tak disampaikan secara gamblang perihal konteks perusahaan yang dimaksud. Hanya saja diduga kuat masih berkaitan dengan Binomo. Sebab, data-data itu digunakan Indra Kenz untuk pelatihan kepada para membernya.

Sedianya, Indra Kenz diketahui membuka kelas berbayar untuk belajar trading melalui perusahaan yang dibuatnya, PT Kursus Trading Indonesia.

Bahkan, para member yang tertarik untuk bergabung diminta mendaftar secara online. Biaya yang harus dibayarkan mencapai Rp4 juta.

"Digunakan pelatihan namun untuk jelas keseluruhan akan kita cek ulang," ungkapnya.

Meski sebagian data yang ada pada flashdisk itu sudah diketahui, penyidik masih terus mendalaminya. Rencananya, Indra Kenz pun akan dimintai keterangan guna memastikan data dan fungsi data-data tersebut.

"Ya hari ini rencana kita tanya, pemeriksaan tambahan," kata Karta.

Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri membongkar paksa safe deposit box (SDB) milik Indra Kenz yang berada di salah satu bank swasta. Dari DSB itu ditemukan dua sertifikat tanah yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU) di kasus investasi bodong Binomo.

Kepemilikan dua sertifikat tanah itu atas nama Indra Kesuma alias Indra Kenz dan adiknya, Nathania Kesuma.

Lalu, penyidik juga menemukan flashdisk. Namun, tak disinggung mengenai isi dari flashdisk. Hanya disampaikan sejauh ini barang-barang itu telah disita untuk dijadikan barang bukti.

Alasan dilakukan pembongkaran secara paksa, Ramadhan menyebut dikarenakan kunci dari SDB itu hilang. Sehingga, diputuskan dibuka secara paksa pada 27 Mei, lalu.

Tentunya, pembongkaran dilakukan setelah mendapat kuasa dari Indra Kenz. Serta, disaksikan secara langsung oleh petugas bank.