Bagikan:

JAKARTA - Ditresnarkoba Polda Sulawesi Tenggara menangkap seorang pemuda inisial A (30) diduga edarkan narkotika golongan I jenis sabu-sabu jaringan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dirresnarkoba Polda Sultra Kombes Muhammad Eka Faturrahman mengatakan tersangka ditangkap di rumah indekosnya di Jalan Baburanda, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sabtu, 17 Oktober. Dai ditangkap karena diduga mengedarkan sabu-sabu di kota itu.

"Berdasarkan informasi masyarakat tentang adanya pengedar narkotika jenis sabu di Kendari. Tersangka merupakan seorang yang berperan sebagai pengedar yang bekerja sama dengan temannya yang merupakan jaringan antarprovinsi," kata Kombes Eka di Kendari, dilansir Antara, Senin, 19 Oktober.

Ia menjelaskan, pada Sabtu, 17 Oktober pukul 23.00 Wita, pihaknya berhasil menangkap tersangka di rumah indekosnya, dan menyita barang bukti 15 saset diduga paket sabu siap edar dengan berat bruto 21,28 gram dari dalam rumah indekos tersangka.

"Tersangka mengakui bahwa memperoleh sabu tersebut dengan cara di tempelkan dari seseorang di Kota Kendari," jelas Kombes Eka.

Dia mengungkapkan pada pukul 23.55 Wita pihaknya melakukan pengembangan di TKP 2 yang beralamatkan BTN Zarinda 1 Jalan Brigjen Katamso, Nomor A 20, Kelurahan Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, dimana ditemukan satu paket narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,50 gram.

"Modus tersangka mengedarkan sabu-sabu dengan cara sebelumnya memperoleh dari temannya yang merupakan jaringan Provinsi Sulawesi Selatan atas nama Mr X, kemudian melakukan peredaran/penjualan kepada para pemakai di Kota Kendari atas arahan melalui komunikasi handphone," jelasnya.

Saat ini tersangka dan barang bukti berada di Mako Ditresnarkoba Polda Sultra untuk dilakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.

Tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana Mati Pidana Penjara Seumur Hidup atau Pidana penjara paling singkat enam tahun serta paling lama 20 tahun.