Ganjar Pranowo Cek Puluhan Ribu Benih Ikan Nila Bantuan Pemprov ke Desa
Gubernur Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau bantuan Padat Karya Produktif di Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Desa tersebut dibina sejak 2020 dengan budidaya ikan dan ternak bebek petelur.

Didampingi perwakilan Kelompok Budidaya Taruna Karya, Sunardi, mantan anggota DPR itu langsung menengok lima kolam yang digunakan untuk budidaya. Dua dari lima kolam itu, merupakan bantuan dari Pemprov Jateng.

“Kita ada lima kolam, yang pertama lele, kedua nila, ketiga bawal, keempat lima ini bantuan dari bapak gubernur dan kebetulan sudah berjalan sejak 2021,” kata Sunardi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Mei.

Bantuan yang diberikan pada kelompok tani tersebut antara lain sekitar 20 ribu benih ikan nila. Sunardi mengatakan, kelompoknya sudah panen setidaknya tiga kali sejak bantuan pertama diberikan pada 2020.

“Amanah ini akan kami coba terus sampai kami bisa berhasil untuk budidaya ikan ini, sesuai dengan anjuran yang sudah Bapak Gubernur tadi sampaikan kepada kami,” katanya.

Selain bantuan bibit ikan, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan 500 ekor bebek petelur senilai Rp25 juta, yang dibagi ke tiga titik di desa tersebut. Ganjar Pranowo mengatakan, tren dari bantuan yang diberikan Pemprov Jateng menunjukkan pola yang bagus.

“Bantuan pertama 220 ekor, diberikan tahun 2021, sekarang jadi 600 ekor. Jadi hampir 300 persen kenaikannya. Polanya bagus. Maksud saya, bantuan dari pemerintah yang diberikan ini bisa produktif,” kata Ganjar di lokasi.

Dikatakan, pengecekan itu penting untuk memastikan bantuan memberikan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat.

“Bantuan-bantuan yang produktif ini kita harapkan, bisa mengembangkan ekonomi kerakyatan yang ada di kampung-kampung,” ujar Ganjar.

Dari pantauannya, Ganjar dapat melihat langsung kondisi desa yang dibantu dan memberikan masukan. Seperti di Desa Tijayan, lokasi kolam budidaya ikan sangat strategis dan bisa dimaksimalkan jadi tempat wisata.

“Sehingga edit valuenya bisa lebih tinggi, dengan kita melihat kita tahu. Maka saya melihat ini kenapa kolam isinya ayam. Jadi itu yang belum optimal. Nah itu yang kita ajari mereka untuk kita dampingi agar tidak muspro,” ujar Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar berpesan kepada kelompok penerima serta pejabat desa, agar mengelola bantuan dengan baik.

“Ini tinggal kita dorong. Kita titip kepada penerima bantuan agar dikelola dengan baik, penuh dengan integritas dna betul-betul bisa memberikan manfaat kepada anggotanya. Itu saja, kita meyakinkan bahwa bantuannya sampai dan terlaksana,” tegasnya.