JAKARTA - Jepang menerbangkan jet tempurnya setelah pesawat tempur Rusia dan China mendekati wilayah udaranya pada Hari Selasa, ketika Tokyo menjadi tuan rumah para pemimpin kelompok Quad negara-negara yang mencakup Presiden Amerika Serikat Joe Biden, kata Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.
Tokyo menyampaikan 'keprihatinan besar' kepada Rusia dan China melalui saluran diplomatik, kata Kishi pada konferensi pers yang disiarkan online.
Dia menandai insiden itu sebagai kemungkinan provokasi oleh Beijing dan Moskow, pada hari ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi dan pemimpin Australia yang baru terpilih, Anthony Albanese, bertemu di Tokyo.
"Kami percaya fakta bahwa tindakan ini diambil selama KTT Quad membuatnya lebih provokatif daripada di masa lalu," jelasnya, menambahkan itu adalah insiden keempat sejak November, melansir Reuters 24 Mei.
Dua pesawat tempur China terbang di atas Laut Jepang dari Laut China Timur dan kemudian bergabung dengan dua pesawat tempur Rusia untuk terbang bersama menuju Laut China Timur, terang Kishi.
Kemudian, dua pesawat tempur China digantikan oleh pasangan lain yang diyakini milik China, yang kemudian terbang bersama Rusia dalam penerbangan panjang menuju Samudra Pasifik, katanya.
Sebuah pesawat pengintai Rusia juga terbang di atas laut lepas dari pulau utara Hokkaido ke semenanjung Noto di pulau utama Jepang. Tak satu pun dari pesawat masuk ke wilayah udara Jepang, sambungnya.
Rusia dan China sama-sama mengonfirmasi bahwa mereka melakukan patroli bersama. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan patroli itu berlangsung selama 13 jam di atas laut Jepang dan China Timur.
Patroli bersama berlangsung 13 jam di atas laut Jepang dan China Timur dan melibatkan pembom strategis Tu-95 Rusia dan jet China Xian H-6, menurut Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
Sementara, Kementerian Pertahanan China mengatakan latihan itu merupakan bagian dari rencana kerja sama militer tahunan.
Terpisah, militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mengerahkan pesawat tempur setelah setidaknya empat pesawat tempur China dan empat Rusia memasuki zona pertahanan udara pada hari Selasa. Baca selengkapnya
Tidak segera jelas apakah kedua peristiwa itu terkait atau apakah ada pesawat tempur yang sama yang terlibat.