Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan menambah 10 tempat peristirahatan atau rest area di jalur darat mudik untuk mempermudah pemudik beristirahat selama melakukan perjalanan.

Rencana penambahan rest area itu mengemuka dalam Rapat Terbatas Evaluasi Mudik 2022, yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa, 24 Mei.

"Tadi Presiden juga mencatat itu bagian yang harus dievaluasi, oleh karenanya secara detail kita akan minta kepada developer untuk menyediakan setidaknya 10 rest area, dengan suatu kualifikasi kuantitas dan kualitas yang lebih baik dari sekarang," ujar Budi Karya dalam keterangan di Jakarta, Antara, Selasa, 24 Mei.

Menurut Menhub, 10 rest area tersebut dalam jangka pendek memang tidak memberikan return atau keuntungan, oleh karenanya dia mengusulkan kepada Menteri PUPR agar rest area itu menjadi landbank. "Kalau developer tidak mau, kita bisa memberikan kepada swasta untuk investasi di situ," ujar dia.

Adapun titik-titik rest area baru itu untuk tahap awal diusulkan dibangun di jalur darat Jakarta sampai Semarang. Karena berdasarkan pemantauan, jalur darat mudik Jakarta-Semarang dan sebaliknya masih terdapat banyak lahan kosong.

"Kalau itu dilakukan pembebasan pasti memberikan keuntungan bagi developer. Itu nanti akan menjadi satu properti yang menguntungkan terintegrasi terhadap jalan tol," ujar dia.

Menhub juga menyampaikan, jika berbicara tentang properti, maka jalan tol tidak bisa dipisahkan dengan rest area yang di dalamnya terdapat ruang bisnis komersial. Sehingga memungkinkan memberikan keuntungan sekaligus memberikan layanan pada masyarakat.

"Sehingga masyarakat datang katakanlah ke daerah Cirebon, bisa ke Cirebon tapi ada rest area yang juga mencerminkan karakter Cirebon. lalu Brebes, Tegal, dan sebagainya. Jadi ini kami sampaikan dan Pak Presiden juga sampaikan tadi bahwa ini menjadi concern," jelas Menhub.

Selain urusan rest area, evaluasi pada jalur darat mudik dilakukan terkait terjadinya penumpukan kendaraan di Tol Cipularang dan Jabodetabek. Untuk mengatasi hal tersebut di masa mendatang, pemerintah akan melakukan simulasi lebih awal.

Pemerintah juga akan melakukan memperpanjang jarak contra flow atau satu arah kendaraan di tol dengan dukungan infrastruktur tambahan.

Menhub mengatakan jalur darat mudik adalah jalur yang sangat masif digunakan, karena sebanyak 47 persen pemudik menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur darat, sehingga perlu evaluasi detail.

Selain melakukan evaluasi jalur darat mudik, pada ratas itu pemerintah juga mengevaluasi jalur laut, kereta api dan udara.