Siapkan Tambahan 10 Titik <i>Rest Area</i> di Jalan Tol Rute Jakarta-Semarang, Menhub Budi Karya: Swasta Boleh Ikut Terlibat
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah berencana membangun 10 tempat peristirahatan atau rest area tambahan di Jalan Tol Rute Jakarta-Semarang.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa sarana rest area itu diperlukan agar masyarakat semakin nyaman saat perjalanan mudik Lebaran. Bahkan, menurut Budi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyoroti hal ini dalam rapat terbatas (Ratas) evaluasi mudik Lebaran 2022.

"Secara detail kita akan minta pada developer untuk menyediakan paling tidak 10 rest area dengan satu kualifikasi kuantitas dan kualitas yang lebih baik dari yang sekarang," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 Mei.

Nantinya, lanjut Budi, pemerintah akan menyiapkan lahan seluas 100 hektare untuk pembangunan rest area tersebut. Dimana masing-masing luas rest area adalah 10 hektare.

Budi mengatakan pemerintah juga membuka kesempatan pihak swasta untuk membangun rest area di Jalan Tol Rute Jakarta-Semarang. "Fungsi-fungsi dari 10 rest area tersebut memang untuk jangka pendek tidak memberikan return. Karenanya kami akan usulkan kepada Pak Menteri PU agar itu menjadi land bank. Kalau developer tidak mau, kita bisa berikan kepada swasta untuk invest di situ," jelasnya.

Pertimbangkan lahan kosong

Menurut Budi, pembangungan 10 rest area tambahan tersebut karena mempertimbangkan lahan yang masih kosong di sekitar Jalan Tol Rute Jakarta-Semarang. Apalagi, lahan di sepanjang rute tersebut tak bermasalah.

"Tentang titik-titik rest area kami usulkan yang dari Jakarta sampai ke Semarang dulu karena kalau yang di sana tidak ada hal tertentu yang masalah. Jadi kami perhatikan pada saat kami melaju ke Semarang atau dari Semarang ke sini kelihatan sekali masih banyak tanah-tanah kosong," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan jika dilakukan pembebasan pada lahan-lahan tersebut pasti akan memberikan keuntungan bagi developer. Sehingga, nantinya akan menjadi satu properti yang menguntungkan secara integrated terhadap jalan tol.

"Sebenarnya kalau kita bicara tentang properti, usaha properti maka tol tidak bisa dipisahkan dengan rest area yang di situ ada daerah-daerah komersialnya. Itu adalah satu ruang bisnis yang memungkinkan mereka mendapatkan upside atau kenaikan harga pada saat tertentu tapi juga memberikan layanan pada masyarakat," tuturnya.

Terkait