PAYAKUMBUH - Total hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) jumlahnya 38 ekor per Minggu 22 Mei.
Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra mengatakan, sapi yang terpapar PMK tersebut tersebar di lima kelurahan yang ada di tiga kecamatan.
"Benar bahwa saat ini PMK mengalami peningkatan, jumlah sapi yang terjangkit PMK sebanyak 38 ekor yang tersebar di tiga kecamatan," ujarnya didampingi Kepala UPTD Puskeswan Kota Payakumbuh Riche Hanny Z, Senin 23 Mei.
Ia mengatakan, untuk di Kecamatan Payakumbuh Timur jumlah sapi yang terjangkit sebanyak delapan ekor, Kecamatan Payakumbuh Utara empat ekor, dan di Payakumbuh Barat 26 ekor.
Sementara untuk empat ekor sapi yang terpapar PMK pertama kali di Payakumbuh saat ini telah semakin membaik.
"Langkah kita tetap akan melaksanakan langkah pencegahan berupaya memberikan edukasi kepada peternak dan toke di lapangan agar memperhatikan lingkungan di sekitar kandang salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan," katanya melansir Antara.
Selain itu, sambungnya Dinas Pertanian juga tetap memfasilitasi atau melaksanakan pelayanan untuk pengobatan, pemberian vitamin kepada ternak yang terkena PMK.
"Ke depannya perlu kerjasama antara peternak dengan pemerintah, kalau ada kejadian segera dilaporkan posko unit reaksi cepat yang kita miliki di Puskeswan di Payobasung," ujarnya.
Pihaknya setiap hari juga terus melakukan pemantauan ke lapangan, terutama di kandang-kandang yang memiliki ternak yang banyak untuk melihat perkembangan PMK.
"Selain itu, yang terpenting mengawasi dan menjaga lalu lintas ternak baik masuk maupun keluar dari Kota Payakumbuh yang diharapkan dapat menekan penyebaran PMK," katanya.
BACA JUGA:
Meski sudah ada sejumlah hewan yang terpapar PMK, Depi meminta agar peternak tidak khawatir karena tingkat kematian pada ternak karena penyakit ini hanya dua hingga lima persen.
"Untuk itu saya minta masyarakat atau peternak yang sapinya mengarah kepada PMK agar segera melaporkan ke kami sehingga kami segera bisa memberikan penanganan," pungkasnya.