JAKARTA - Pemerintah Kota Tangerang, Banten sudah tak lagi menggunakan hotel Kyriad dan Rumah Perlindungan Sosial (RPS) di Neglasari sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala setelah menurunnya kasus COVID-19 selama periode Oktober ini.
"Hotel Kyriad dan RPS tidak lagi untuk merawat masyarakat positif COVID-19 yang tanpa gejala," terang Asisten Administrasi Umum Pemkot Tangerang Kiki Wibhawa dalam keterangan yang dilansir dari Antara, Sabtu.
Kiki mengatakan jumlah kasus warga yang terjangkit COVID-19 di Kota Tangerang terus mengalami penurunan cukup signifikan setiap hari.
Kiki menjabarkan saat ini Pemerintah Kota Tangerang akan memanfaatkan sejumlah Puskesmas yang sebelumnya telah dipergunakan sebagai fasilitas isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 dengan status tanpa gejala.
BACA JUGA:
"Kita pergunakan Puskesmas Panbar, Jurumudi Baru dan Puskesmas Gembor. Karena kasusnya turun, jadi Puskesmas yang ada dirasa cukup untuk fasilitas isolasi. Penghentian pemanfaatan hotel Kyriad dan RPS sebagai fasilitas isolasi rencananya mulai Senin, 19 Oktober 2020," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menambahkan data per tanggal 15 Oktober 2020 yang dihimpun oleh Dinkes setempat menunjukkan terdapat 1.919 kasus terkonfimasi COVID-19 di kota itu.
"Untuk yang sembuh 1.637 orang, dirawat 221 orang dan meninggal 61 orang," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan ketersediaan ruang isolasi mandiri yang memadai bagi pasien COVID-19 tanpa gejala dapat mendukung percepatan pemulihan.
“Keberadaan lokasi-lokasi isolasi mandiri yang disediakan Pemkot Tangerang semoga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi potensi penularan, terlebih mengurangi angka penularan pada klaster keluarga,” kata Wali Kota Arief.
Ia menjelaskan ketersediaan kamar tambahan untuk isolasi pasien COVID-19 sebanyak 210 unit di beberapa lokasi yang disiapkan sudah penuh, sehingga Pemkot menambah kamar baru dengan menggunakan Hotel Kyriad.
"Pemkot Tangerang terus berkomitmen untuk melakukan penanganan kasus COVID-19 dengan maksimal. Baik dari sisi fasilitas, tenaga medis atau kebutuhan masyarakat Kota Tangerang, selama pandemi belum berakhir,” ujarnya.