Bagikan:

JAKARTA - Polri merespons kritikan terkait penanganan tersangka petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Polri dikritik karena dianggap membedakan perlakuan terhadap tersangka karena petinggi KAMI ditampilkan saat jumpa pers dengan tangan terborgol.

“Selama ini kita sampaikan sama kan, tidak ada perbedaan dengan tersangka-tersangka lain,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono kepada wartawan, Jumat, 16 Oktober.

Awi juga menanggapi saat ditanya mengenai perlakuan Bareskrim Polri terhadap tersangka Brigjen Prasetyo Utomo dan Irjen Napoleon Bonaparte yang tak mengenakan baju tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka. 

"Tadi pakai baju tahanan kan," kata Awi merujuk kepada Prasetyo dan Napoleon.

Kritikan terhadap Polri disuarakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Jimly menyebut perkara yang menjerat para tersangka itu tidak sepantasnya diperlukan seperti halnya penjahat yang membahayakan.

"Carilah orang jahat, bukan orang salah atau yang sekedar salah,” kata Jimly.