Bagikan:

BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meminta wisatawan mewaspadai gelombang tinggi di selatan Lebak karena bisa menimbulkan kecelakaan laut.

"Kami merasa prihatin adanya kecelakaan laut di Pantai Cibobis Vihara yang menimpa wisatawan warga Pandeglang," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Antara, Kamis, 19 Mei.

Peluang ketinggian perairan selatan Lebak berkisar antara 2,5 hingga 4.0 meter, sehingga cukup membahayakan jika berenang di sekitar pantai. Para wisatawan, nelayan dan masyarakat setempat tentu harus waspada dengan ketinggian gelombang tersebut.

Berdasarkan laporan dari BMKG selama beberapa hari ke depan cuaca di pesisir pantai selatan memburuk dengan ketinggian gelombang berpeluang mencapai 4.0 meter.

"Kami minta wisatawan dapat mewaspadai dan mengikuti aturan petugas setempat," ujarnya menjelaskan.

Ia menyebutkan, cuaca buruk di perairan selatan Lebak itu meliputi pesisir Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Bagedur, Sukahujan, Panggarangan, Bayah, Pulau Manuk, dan Sawarna.

Selama ini, perairan selatan Lebak yang berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Banten bagian utara.

Gelombang karakter pantai selatan cukup tinggi dan banyak karang, sehingga berbahaya bagi wisatawan yang berenang di sekitar pantai itu. Oleh karena itu, BPBD Banten menyampaikan surat peringatan cuaca buruk pada Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel, dan nelayan.

"Kami berharap dengan mematuhi arahan petugas dipastikan tidak ada korban kecelakaan laut," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Dani, seorang relawan mengatakan tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD, Polsek, TNI, PMI, relawan Balawista dan Pokdarwis hingga kini masih melakukan penyisiran seorang wisatawan yang belum ditemukan.

"Kami berharap sore ini bisa ditemukan, " katanya.

Kecelakaan laut di Pantai Cibobos Cihara selatan Lebak itu sebanyak empat wisatawan yang berenang dan terseret gelombang tinggi. Keempat wisatawan itu antara lain Gepin (12), Rizki (13), Hamdi (13) dan Arda (11).

Dari empat wisatawan itu di antaranya Rizki dan Gepin selamat, Hamdi dilaporkan meninggal dunia dan Arda hingga kini belum ditemukan. "Semua wisatawan itu warga Pandeglang, " katanya menjelaskan.