Bagikan:

JAKARTA - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR telah membatalkan proyek pergantian gorden, vitrase, dan kerai Rumah Jabatan Anggota (RJA) di Kalibata dan Ulujami senilai Rp48,7 miliar pada Selasa, 17 Mei.

Namun, usai pembatalan proyek fantastis itu belasan anggota BURT justru pergi ke Turki untuk melakukan kunjungan kerja (kunker).  

Kunjungan kerja luar negeri ini pun dibenarkan oleh Ketua BURT DPR Agung Budi Santoso. Tapi, Agung membantah jika anggaran pembatalan itu dialokasikan untuk kunker tersebut. 

Dia menjelaskan, anggaran untuk kunker ke Turki ini sudah diajukan sejak dua tahun lalu, namun terhenti akibat pandemi COVID-19 sehingga baru terealisasi pada tahun ini.  

“Kunjungan kunker ke Turki ini sudah pernah diajukan sejak 2 tahun yang lalu, tapi karena ada pandemi maka baru bisa disetujui tahun 2022, yang dibahas pada 2021,” ujar Agung kepada wartawan, Rabu, 18 Mei.

Menurut Agung, setiap alat kelengkapan dewan (AKD) maupun komisi yang ada di DPR, memiliki alokasi anggaran untuk kunker ke luar negeri. Kunker tersebut, kata dia, pastinya terkait dengan tugas dan kerja AKD di DPR, termasuk BURT DPR. 

Politikus Demokrat ini menerangkan, agenda BURT ke Turki ini dalam rangka diplomasi antarparlemen. “BURT ke Turki, agendanya bertemu dengan parlemen dan bagian Pemerintah Turki serta dengan KBRI di Turki,” terangnya. 

Selain itu, kata Agung, BURT DPR juga ingin mendengar secara langsung posisi anggota parlemen Turki dalam kaitan dengan protokoler anggota parlemen.

“Fasilitas apa yang diterima oleh anggota Parlemen Turki dan berapa anggaran yang digunakan oleh Parlemen Turki,” pungkas Agung. 

Adapun pimpinan BURT DPR yang berangkat ke Turki di antaranya, Agung Budi Santoso (Ketua/Demokrat), Achmad Dimyati Natakusumah (Wakil Ketua/PKS), Johan Budi SP (Wakil Ketua/PDIP), Novita Wijayanti (Wakil Ketua/Gerindra), dan Abdul Bakri Haji (Wakil Ketua/PAN).

Kemudian anggota BURT yakni, Paramitha Widya Kusuma (PDIP), Idah Syahidah Rusli Habibie (Golkar), Eva Yuliana Djatmiko (Nasdem), Irma Suryani (Nasdem), Nur Muhammad Dipo Nusantara (PKB), Lasmi Indaryani (Demokrat), Hamid Noor Yasin (PKS), dan Elly Rachmat Yasin (PPP). 

Selain itu, ada 3 orang sekretriat BURT DPR dan tenaga ahli (TA) BURT DPR, serta 4 orang staf anggota DPR. 

Diketahui, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI dan Sekretariat Jenderal DPR RI sepakat memutuskan untuk membatalkan proyek gorden, vitrase dan blind untuk Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI di Kalibata dan Ulujami senilai Rp48,7 miliar. Di mana, proyek pengadaan gorden tersebut dikerjakan oleh perusahaan pemenang lelang dengan nilai Rp43,5 miliar. 

"Setelah rapat yang panjang antara BURT dan Sekjen DPR RI diambil kesimpulan untuk tidak melanjutkan pelaksanaan gorden RJA DPR RI," ujar Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 17 Mei.