Bagikan:

PAPUA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa dengan magnitudo 5,1 pada Selasa, 17 Mei di wilayah Senggih, Kabupaten Keerom, Papua tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan,  berdasarkan hasil analisis gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Keerom memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.

"Berdasarkan lokasi episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61° Lintang Selatan, 140,44° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Senggi, Keerom, Papua pada kedalaman 111 kilo meter," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Antara, Selasa, 17 Mei.

Menurut Bambang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter  gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik," ujarnya.

Dia menjelaskan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI, namun hingga pukul 14.42 WIB atau 16.42 WIT belum ada aktivitas gempa bumi susulan.

Sementara itu, salah satu warga Kota Jayapura Mega mengatakan tidak merasakan adanya gempa yang terjadi pada wilayah Keerom pada pukul 14.30 WIB atau 16.30 WIT.