Bagikan:

JAKARTA - Ridwan Djamaluddin mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelum dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Ridwan mengatakan, dia diperintahkan untuk membenahi pertambangan bijih timah di Bangka Belitung. Termasuk di antaranya adalah tata kelola pertimahan di daerah penghasil timah nomor dua terbesar dunia itu.

"Saya sebelum dilantik, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan hilirisasi industri pertambangan timah," kata Ridwan Djamaluddin dalam keterangan pers, seperti dikutip Antara, Senin, 16 Mei.

"Membenahi pertambangan timah ini menjadi tugas khusus yang diberikan pemerintah pusat, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," lanjutnya.

Peningkatan royalti dari PT Timah Tbk akibat eksploitasi pertambangan yang tidak sebanding dengan kerusakan alam yang terjadi, dinilai berpeluang untuk ditingkatkan. Ridwan Djamaluddin yan juga menjabat sebagai Dirjen ESDM mengatakan, hal tersebut sedang dibahas di Kementerian ESDM.

"Progres saham hingga saat ini belum begitu maju, hal ini dikarenakan PT Timah merupakan perusahaan terbuka sehingga mekanismenya tidak bisa kita putuskan sepihak," katanya lagi.

Menurut dia, Babel merupakan wilayah pertambangan timah, tentunya dirinya ingin diimplementasikan di sini, agar dampak ekonomi terasa bagi masyarakat.

"Kerja ini tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk membangun kekompakan dan komunikasi yang baik. Yang paling penting, kita harus sama-sama menyadari bahwa bekerja untuk tujuan yang sama, yaitu untuk masyarakat luas," ujarnya.