Bagikan:

JAKARTA - Tim Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh mendesak kepada Pemerintah Aceh agar segera menuntaskan pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, yang saat ini masih belum rampung setelah dikerjakan sejak tahun 2016 lalu.

“Melihat kondisi realisasi pembangunan, kami dari tim pansus DPR Aceh sangat kecewa dengan progres pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh. Masih sangat jauh dari harapan masyarakat,” kata anggota Pansus DPRA Teuku Raja Keumangan dikutip dari Antara, Minggu.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pejabat dinas teknis Pemerintah Aceh, jumlah alokasi anggaran yang sudah dikucurkan untuk membangun Rumah Sakit Regional Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 2016 lalu hingga tahun 2021 sudah mencapai Rp280 miliar lebih.

Sedangkan realisasi pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, saat ini masih berada di angka 48 persen.

Artinya, kata Teuku Raja Keumangan, dibutuhkan anggaran sebesar Rp300 miliar lagi untuk menuntaskan semua tahapan pembangunan di Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Jika melihat anggaran yang sudah habis sebesar Rp285 miliar, tentu kami prihatin karena anggaran yang begitu besar, namun realisasi pembangunan RS Regional baru 48 persen, ini aneh,” kata Teuku Raja Keumangan.

Dengan melihat kondisi pelaksanaan realisasi pembangunan rumah sakit yang dibiayai oleh Pemerintah Aceh, kata dia, saat ini rumah sakit kebanggaan masyarakat di wilayah pantai barat Aceh dikhawatirkan tidak akan selesai sesuai target pada tahun 2023 mendatang.

Selain masih banyak tahapan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan, kebutuhan anggaran untuk menuntaskan pembangunan rumah sakit tersebut juga masih sangat besar mencapai Rp300 miliar.

Untuk itu, pihaknya mendesak kepada Pemerintah Aceh agar benar-benar serius mengerjakan pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh, sehingga rumah sakit tersebut bisa digunakan sesuai target pada tahun 2024 mendatang.

“Kalau melihat sisa dana otonomi khusus Aceh yang tersisa 1 persen lagi, kami khawatir Rumah Sakit Regional Meulaboh akan sulit tuntas,” kata Teuku Raja Keumangan.