Bagikan:

MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengklaim gangguan keamanan dan ketertiban (Kantibmas) menurun dari sebulan terakhir usai pelaksanaan Ramadhan dan Idulfitri 1443 Hijiriah/2022 Masehi.

"Dari peristiwa kejahatan di Makassar, saya yakin semakin menurun. Kalaupun ada, hanya satu dua, itu sudah kita antisipasi," ujar Budhi di Mal Nipah Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir Antara, Jumat, 13 Mei.

Saat ditanyakan bagaimana penanganan kejahatan seperti penyerangan menggunakan ketapel dengan anak panah (membusur) kepada orang lain, serta kejahatan pecah kaca mobil yang marak terjadi, Budhi mengklaim telah ditangani secara serius.

"Kalau masalah itu, sesering mungkin kita patroli, dan razia busur tersebut. Dan bagi kejahatan pecah kaca mobil, kita sudah menempatkan anggota di titik rawan untuk mengatasi dan mengantisipasi kejahatan," katanya.

Sedangkan untuk kasus perang antarkelompok sejauh ini, katanya, tidak ada. Ia menjelaskan yang ada hanya orang-orang tertentu mencoba memancing keributan agar terjadi gesekan diantara pemuda.

"Kalau perang kelompok itu kan ada satu dan dua (berseteru) kelompok, nah itu perang kelompok. Jadi, beda dengan perbuatan seseorang yang sengaja memancing keributan, itu yang terjadi. Tapi semua itu bisa kita antisipasi," tuturnya.

Mengenai fenomena geng motor yang menyerang kelompok tertentu maupun masyarakat di sekitar gang atau lorong dalam beberapa hari terakhir, papar Kapolres, sudah teridentifikasi para pelakunya.

"Untuk pelaku yang sudah kita identifikasi, sudah ada sebagian kita tangkap. Kejadian itu juga sudah kita proses," ujar perwira menengah Polri ini menerangkan.

Sebelumnya, aksi kejahatan geng motor tertentu yang menyerang dengan cara membabi buta ke pemukiman warga dan lorong-lorong dengan menggunakan ketapel disertai anak panah terjadi. Ada beberapa warga tidak bersalah terluka saat diserang.

Sejauh ini, kepolisian telah menangkap puluhan anak remaja dan pemuda karena teridentifikasi melakukan kejahatan. Selain itu, polisi masih mengejar pelaku pemecah kaca mobil. Salah seorang korbannya, Hamka, pegawai KPU Sulsel komputer jinjingnya berisi data keuangan KPU Sulsel raib di dalam mobil yang terparkir di depan kantornya.