Pesan Sri Mulyani ke Wisudawan STAN: Kalian Menikmati Uang Negara, Jadi Bangunlah Negeri Ini!
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: PKN STAN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan kepada wisudawan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN untuk turut serta membangun dan memperbaiki negara Indonesia agar bisa menjadi negara maju. Tanggung jawab ini adalah imbal hasil dari fasilitas pendidikan yang telah diberikan negara.

Apalagi, kata Sri Mulyani, masyarakat yang memiliki kesempatan untuk bisa meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi di Indonesia hanya 9 persen dari populasi masyarakat Indonesia.

"Saya betul-betul mengharapkan sesuai tadi yang disampaikan seluruh lulusan PKN STAN bahwa mereka ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Apalagi Anda semuanya sudah dididik dalam sebuah institusi yang semuanya menggunakan uang negara. Anda dengan demikian telah menjadi penikmat uang negara," tuturnya, saat sambutan dalam Wisuda Akbar PKN STAN 2020 di Jakarta, Rabu, 14 Oktober.

Sri Mulyani juga mengingatkan, bahwa keuangan negara bersumber dari banyak sektor. Mulai dari pajak bea dan cukai, penerimaan bukan pajak dan bukan penerimaan bea dan cukai, dan juga dari utang. Karena itu, ia meminta, agar para wisudawan memiliki tekat yang kuat membangun negara Indonesia.

"Tanggung jawab kalian luar biasa besar bagaimana kalian dituntut dengan ilmu dan kesempatan yang telah kalian rasakan untuk bisa mengubah dan membangun negeri kita menjadi negara yang maju, adil, sejahtera, dan memiliki martabat serta peradaban tinggi," tegasnya.

Bendahara negara ini juga meminta, agar para wisudawan tidak berpuas diri dan berhenti belajar. Sebagai generasi yang akan masuk ke dunia kerja, ia mengingatkan, bahwa menjadi lulusan terbaik di PKN STAN jangan sampai membuat diri tinggi hati, arogan, dan sombong.

"Ini jarang ditemukan di kampus manapun di mana 70 persen lulusannya predikatnya adalah dengan pujian. Namun kalian jangan jemawa, mungkin hari ini kita ada di tempat yang terbaik. Coba kita pergi keliling dunia maka kita tahu Indonesia masih perlu untuk kita bangun dan membutuhkan pemikiran dedikasi skill Anda yang luar biasa untuk bisa kita menjadi bangsa yang maju," katanya.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia terlahir dengan keberagaman suku, budaya dan agama. Karena itu, kata dia, perbedaan ini tidak boleh membuat perubahan justru harus jadi penguat agar Indonesia bisa menjadi negara yang besar.

"Jadilah pemimpin yang kuat, jujur, berbudi baik dan adil. Karena kita, kalian semuanya akan memimpin sebuah bangsa yang berbeda-beda agar kita saling mengenal, agar kita tidak saling berprasangka buruk dan tidak saling mencari kesalahan," ucapnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani berpesan, generasi milenial sering dicirikan bahwa kalian cepat bosan atau kurang tahan terhadap tekanan. Sebagai kelompok yang mewakili kualitas generasi milenial yang baik, cerdas dan memiliki ambisi serta tekad yang mulia, buktikan bahwa pandangan itu salah.

"Karena yang akan menjadikan kalian sukses bukan hanya IPK kalian yang tertinggi tetapi kemampuan kalian untuk terus melakukan adaptasi mampu bertahan untuk terus fokus menjalankan komitmen walaupun kadang-kadang situasi tidak menyenangkan," ucapnya.