Bagikan:

MALUT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate membongkar 180 lebih lapak di Pasar Rakyat Kota Baru. Disperindag mengaku telah memperingatkan pedagang berjualan di wilayah itu.

"Kami telah menyampaikan ke pedagang musiman, baik itu di Pasar Kota Baru, Pasar Bahari Berkesan maupun berbagai titik keramaian, untuk membongkar seluruh tempat dagangannya," kata Pelaksana Tugas Kadis Perindag Kota Ternate Muchlis Djumadil, di Ternate, Maluku Utara (Malut), dikutip dari Antara, Rabu 11 Mei.

Selain lapak pedagang yang dibongkar, kata Muchlis, ada pedagang yang secara sukarela langsung membongkar lapaknya masing-masing dan selanjutnya mereka akan direlokasi ke Pasar Sabi-Sabi Gamalama.

Pemkot Ternate memberi toleransi kepada pedagang di berbagai titik terlarang dan sesuai janji, setelah lebaran seluruh aktivitas pedagang musiman tidak lagi diperbolehkan, karena mengganggu aktivitas masyarakat.

Dia menyebut, keberadaan pedagang musiman juga mengganggu ketertiban dan arus lalu lintas dan estetika kota.

Di samping itu, ada puluhan pedagang yang masih ingin menetap di sekitar lokasi pembongkaran, karena merasa di kawasan itu dagangannya laris terjual dibanding tempat baru yang disediakan Pemkot Ternate.

Sementara itu, salah seorang pedagang eks Pasar Kota Baru Ternate Anwar Boki ketika dihubungi membenarkan, selama berdagang di kawasan Kota Baru dagangannya laku terjual.

Sebab, kawasan Pasar Kota Baru ini selain letaknya sangat strategis, juga mudah dijangkau oleh warga yang ini berbelanja, karena berada di tengah kota dan memudahkan warga Ternate di sekitar Kota Ternate Utara, Ternate Tengah dan Ternate Selatan berbelanja.

"Tapi, kami pasrah dengan keputusan Pemkot Ternate, walaupun belum ada jaminan jika nantinya pedagang pindah ke Pasar Sabi-Sabi, dagangannya akan laku terjual," pungkasnya.