Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyebut aparat kepolisian menangkap sejumlah oknum peserta aksi yang hendak menuju ke kawasan Patung Kuda dengan membawa alat kekerasan hingga membajak truk.

"Ada beberapa yang kita amankan. Ada yang sandera truk, kami tangkap di Bundaran HI. Di Juanda juga ada yang membawa ketapel dan senjata tajam. Mereka langsung kita amankan," kata Heru di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober.

Heru bilang, sekelompok yang diduga hendak merusuh tersebut kini diamankan di Polda Metro Jaya. Namun, Heru mengaku belum mengetahui identitas oknum peserta aksi tersebut.

"Ada beberapa yang kita amankan sekarang ada di Polda. Jumlahnya belum bisa dipastikan. Kita juga belum bisa identifikasi perusuhnya," ujarnya.

Kata Heru, pihaknya mengerahkan 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI untuk berjaga di lokasi pusat penyelenggaraan aksi unjuk rasa.

Dalam Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) telah berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat untuk menggelar aksi unjuk rasa 1310.

Tampak dua mobil komando yang terparkir di tengah-tengah massa. Setelah menyanyikan lagu-lagu wajib nasional, perwakilan massa bergantian berorasi menyerukan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Di depan massa, polisi telah memblokade Jalan Medan Merdeka Barat menggunakan pembatas jalan dan kawat berduri. Tampak aparat kepolisian masih memantau dari seberang pembatas yang memisahkan dengan massa.

Sesekali, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyerukan lewat pengeras suara, mengimbau agar pelaksanaan aksi demo berjalan dengan tertib dan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.