Bagikan:

JAKARTA - Penjajakan koalisi partai politik jelang Pemilu 2024 sudah mulai nampak. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri di kediamannya saat safari Lebaran.

Kemudian, ada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mengunjungi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra 3, Jakarta.

Terkait penjajakan koalisi Pilpres, Partai Demokrat mengaku membuka ruang untuk berkoalisi dengan partai manapun pada Pemilu 2024 mendatang, termasuk dengan Partai Golkar.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan sejak dulu hingga sekarang partainya tidak punya masalah apapun dengan partai beringin.

“Partai Demokrat tak punya kendala dan beban untuk bekerjasama dengan partai manapun, apalagi dengan Partai Golkar yang telah memiliki rekam jejak kerjasama yang baik dengan Partai Demokrat,” ujar Kamhar kepada wartawan, Rabu, 11 Mei.

Hal itu, lanjut Kamhar, bisa dilihat pada masa pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di mana, kata dia, Golkar merupakan partai pendukung.

“Dua periode pemerintahan Pak SBY, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Komunikasi politik dan hubungan kerjasama ini senantiasa terjalin dan terjaga,” katanya.

Kamhar menuturkan, jalinan kerjasama yang terjaga antara Demokrat dan Golkar juga terpotret pada Pilkada Serentak 2020. Bahkan, menurutnya, Partai Golkar menempati urutan teratas jumlah koalisinya dengan Partai Demokrat dalam mengusung pasangan calon kepala daerah.

Kemudian di beberapa kasus Pilkada, Kamhar mengungkapkan, koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar terbentuk di menit-menit terakhir. Namun, bisa meloloskan pasangan calon sebagai kontestan yang sebelumnya terancam gagal akibat manuver politik paslon dari parpol lain.

“Ini terjadi karena komunikasi politik yang intens, terbangun baik dan terjaga antara kedua partai ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kamhar mengatakan, sangat mungkin jika Golkar akan berkoalisi dengan Demokrat pada Pemilu 2024 mendatang. Sebab, hubungan keduanya terjalin baik.

“Hubungan antara Mas Ketum AHY dan Pak Airlangga Hartarto juga baik, termasuk hubungan Mbak Annisa Yudhoyono dan Bu Yanti Airlangga juga sangat baik, keduanya aktif pada kegiatan seni dan budaya,” tandasnya.