Setahun Jadi Menhan, Prabowo Mengaku Kerap Disulitkan Oleh Birokrasi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Jokowi (Foto: Instagram @prabowo)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju, Prabowo Subianto berhadapan dengan sejumlah masalah dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya adalah kesulitan birokrasi.

"Memang di Indonesia ini ada budaya yang saya lihat, entah ini dari mana terutama birokrat, birokrasi," kata Prabowo seperti dikutip dari keterangan videonya, Selasa, 13 Oktober.

"Kalau di Indonesia ini, kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang. Ya kan. Kalau bisa dibikin rumit, kenapa dibikin sederhana," imbuhnya sambil menambahkan hal tersebut membuat Prabowo kesulitan menjalankan tugasnya sebagai menteri pertahanan.

Selain masalah birokrasi, anak buah yang kerap mencari alasan dalam menjalankan tugas, juga jadi kesulitan bagi dirinya.  

"Di depan siap, Pak. Siap, Pak. Di belakang cari alasan pandai-pandai. Itu banyak ya. Banyak pejabat di Indonesia ini pandai mencari 200 alasan untuk mengatakan tidak bisa, Pak. Menurut aturan ini, itu. Jadi kira selalu cari regulasi untuk membelenggu diri sendiri," tambahnya.

Meski mengaku kesulitan, namun ini bukan alasan bagi Prabowo.

"Setiap tantangan harus dihadapi, tapi ya benar-benar ya, kita juga, ya, kecewa ada pejabat yang kadag tidak berpikir bagi bangsa tapi bagi sektornya saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo menerangkan, alasan dirinya kini tak banyak bicara di publik setelah diangkat menjadi Menhan. Kata dia, pertahanan adalah sektor yang sangat penting, dan banyak hal harus dirahasiakan.

"Salah kalau Menhan banyak bicara. Kan begitu ya kan," katanya.

Dia tak mau banyak bicara apalagi yang berkaitan dengan kekuatan pertahanan Indonesia. Hal ini dilakukannya demi menjaga berbagai informasi dalam negeri agar tidak dimanfaatkan pihak yang berniat tidak baik kepada Indonesia. 

"Saya enggak boleh cerita oh kekuatan kita segini, kita akan begini, akan beli alat ini, enggak benar itu. Nanti orang-orang yang enggak suka sama Indonesia, yang punya niat tidak baik akan tahu. Jadi ini memang demikian," jelasnya.

Meski begitu, Prabowo mengaku pada saatnya dia bakal angkat suara terkait berbagai isu pertahanan ini. "Tapi intinya itu. Tidak boleh terlalu banyak bicara," pungkasnya.