Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku telah mengumpulkan keberanian untuk mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hadir dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR. 

Meutya mengaku bukan takut kepada sosok Prabowo, tetapi takut kepada 96 juta pemilih Prabowo hingga terpilih menjadi Presiden ke-8. 

Hal itu disampaikan Meutya saat membuka raker Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM di ruang rapat Komisi I DPR, Rabu, 25 September. 

Meutya mulanya menyinggung soal kehadiran pimpinan Komisi I DPR RI dengan formasi lengkap di hadapan Menhan Prabowo. 

"Hadir di hadapan Pak Menhan, seluruh pimpinan dan ini jarang terjadi Pak. Mungkin baru hari ini dan dalam rapat pertama dengan Menhan, lengkap lima-limanya hadir," ujar Meutya. 

Selain seluruh pimpinan Komisi I yang hadir lengkap, Meutya juga menyambut anggota rapat yang hadir adalah yang terbanyak selama rapat kerja di enam bulan terakhir.

"Kemudian anggota Komisi I yang hadir juga seluruh fraksi, 9 fraksi hadir dengan kehadiran fisik ada 40 orang. Jadi ini juga mungkin angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir atau enam bulan terakhir," sambungnya.

Meutya lantas mengaku harus mengumpulkan keberanian yang luar biasa untuk bisa mengundang Prabowo. Politis Golkar itu takut dengan 96 juta uang memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu. 

"Saya sebetulnya mengumpulkan keberanian luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami Pak Menhan, bukan karena takut dengan Pak Prabowo-nya, tetapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," ungkapnya.

"Kami di jumlah, dari 50 anggota ini kalau dijumlah suara kemarin ketika pemilu paling banter sampai 3 juta saja dari seluruh total. Jadi ini merupakan kebanggaan kami Pak Menhan yang juga sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," papar Meutya.