Bagikan:

LEBAK - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat di daerah itu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mengantisipasi dan mencegah kasus hepatitis akut.

"Kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat agar membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa 10 Mei.

Selama ini, katanya, belum ada warga yang terdeteksi penyakit hepatitis akut dengan menjalani perawatan medis di rumah sakit, puskesmas maupun klinik.

Meski belum ada yang teridentifikasi positif hepatitis akut, pihaknya tetap meminta masyarakat meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD), salah satu upaya mengantisipasi penyebaran kasus penyakit tersebut.

Selain itu, kata dia, petugas medis di seluruh puskesmas, termasuk fasilitas kesehatan yang ada, agar proaktif dan segera melapor jika menemukan kasus hepatitis itu.

Dia juga meminta warga memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan gejala-gejala hepatitis, seperti mata kuning, hingga air kencing cokelat tua.

Selama ini, katanya, penyebaran hepatitis belum diketahui, sehingga masyarakat diimbau untuk membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum memegang makanan.

"Kami optimistis dengan membudayakan PHBS dan protokol kesehatan dapat mencegah penyebaran virus mematikan, " katanya.

Ia mengatakan selama ini penularan hepatitis A, B, C, D dan E bersifat endemis, juga sesekali bisa menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB), khusunya Hepatitis A.

Namun, katanya, jika masyarakat membudayakan PHBS dan menerapkan protokol kesehatan tidak akan muncul kasus hepatitis, apalagi KLB.

"Kami berharap semua elemen agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menghidupkan gotong royong guna mengantisipasi berbagai penyakit, " kata Firman.