Bagikan:

JAKARTA - Para peneliti Universitas Hong Kong menyebut obat yang populer digunakan mengobati sakit maag, Ranitidine Bismuth Citrate (RBC) dapat memerangi COVID-19 pada hewan. Hal itu mereka ungkap Senin, 12 Oktober.

Melansir CNA, para peneliti sebelumnya telah mengeksplorasi metallodrugs yang ada pada RBC. Hasilnya metallodrugs yang merupakan senyawa mengandung logam dapat secara ampuh menjadi anti-virus melawan COVID-19.

Dalam penelitian, para peneliti menggunakan hamster Suriah untuk diujicoba. Lantas, mereka kemudian menemukan fakta bahwa RDC jadi obat yang manjur mengobati COVID-19.

"RBC mampu menurunkan perkembangan virus COVID-19 di paru-paru hamster yang terinfeksi hingga 10 kali lipat," kata peneliti Universitas Hong Kong, Runming Wang.

"Temuan kami menunjukkan bahwa RBC adalah agen anti-virus potensial untuk COVID-19," tambahnya.

Pandemi COVID-19 telah menewaskan lebih dari 1 juta orang sejak pertama kali muncul di China Desember lalu. Untuk itu, para ilmuwan di seluruh dunia mulai berjuang menemukan vaksin COVID-19.

Selebihnya, mereka juga memanfaatkan obat-obatan yang telah tersedia untuk meringankan gejala penularan atau membantu tubuh melawan COVID-19. Adapun obat-obatan yang disebut ampuh melawan COVID-19 antara lain Remdesivir dan deksametason.

Keduanya bahkan telah digunakan oleh dokter di AS untuk merawan Presiden Donald Trump yang terinfeksi COVID-19. Sayangnya, kedua obat-obatan itu memiliki kekurangan, terutama Remdesivir karena kelewat mahal. Oleh sebab itu, para peneliti Hong Kong berharap RBC dapat menjadi obat yang direkomendasi untuk melawan COVID-19.

"Ini telah digunakan selama beberapa dekade sehingga cukup aman," tutup Wang.