Doni Monardo: Jumlah Ruang ICU RS Rujukan COVID-19 di Jakarta Terus Bertambah
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut jumlah ruang intensive care unit (ICU) bagi pasien COVID-19 di DKI Jakarta terus bertambah. 

Hal ini terjadi karena pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan telah berupaya melakukan penambahan ruang setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 Juli lalu.

"Hasil diskusi kami adalah bagaimana pemerintah pusat bisa mendukung kesiapan ruang ICU di wilayah Jakarta. Nah, kita lihat, bahwa jumlah angka atau ruang ICU yang awalnya kurang dari 600 dalam waktu tidak lama, Bapak Menteri Kesehatan bersama dengan pimpinan lain mendukung penambahan ruang ICU di RS rujukan di Jakarta. Sehingga, saat ini kita lihat angkanya mendekati 800," kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Senin, 12 Oktober.

Sementara terkait jumlah ruang ICU yang digunakan, saat ini juga terjadi pengurangan. Jika sebelumnya, pada bulan lalu, jumlah ruang yang digunakan mencapai 82,99 persen saat ini yang digunakan hanya 70,50 persen. Artinya, telah terjadi pengurangan sebesar 11,77 persen.

"Ini sebuah angka yang sangat besar dan kita harapkan dengan kesadaran yang tinggi, masyarakat bisa pulih dalam kondisi awal. Jangan sampai yang dalam kondisi gejala ringan kemudian menuju ke sedang dan berat," tegasnya.

Lebih lanjut, dia juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Satgas COVID-19 dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk bekerja sama menyiapkan fasilitas hotel sebagai sarana isolasi mandiri. Sehingga bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif namun tak bisa melaksanakan isolasi mandiri di rumahnya, bisa dirawat di hotel tersebut.

"Sehingga upaya pemerintah pusat dan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak lainnya diharapkan mempercepat proses penyembuhan keluarga kita yang terpapar," ungkapnya.

Saat ini, sambung Doni, sudah ada lima hotel yang digunakan sebagai sarana isolasi mandiri di DKI Jakarta. Hanya saja, Doni tak memaparkan lebih jauh lokasi hotel tersebut. Selain di DKI Jakarta, ada sejumlah daerah lain yang telah memanfaatkan hotel sebagai sarana isolasi mandiri bagi masyarakat seperti Aceh, Bali, Sulawesi Selatan.

"Malah Sulawesi Selatan terutama Makassar sudah dari awal memanfaatkan hotel untuk fasilitas isolasi mandiri bagi masyarakat yang terpapar COVID-19," jelasnya.

Selanjutnya, Doni berharap hotel yang telah disiapkan sebagai tempat isolasi mandiri ini tak akan terisi penuh. Sehingga, dia meminta masyarakat dapat menaati protokol kesehatan dan waspada, termasuk dengan orang di sekitar lingkungannya.

"COVID ini ditulari bukan oleh hewan sebagaimana flu babi dan flu burung tetapi oleh manusia. Manusia yang jaraknya sangat dekat dengan kitalah yang bisa menulari kita. Bukan orang jauh, sehingga keluarga kita terdekat, teman sekantor atau teman-teman yang sedang berjalan termasuk mereka yang berada di ruang publik ketika terjadinya kerumunan lah yang berpotensi menulari satu sama lainnya," pungkasnya.