TABANAN - Kabar penculikan dan hendak diperkosa dengan korban perempuan berinisial DAT (19) asal Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, rupanya rekayasa korban sendiri.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, korban merekayasa cerita yang seakan-akan dirinya diculik dan akan diperkosa tiga orang pelaku.
“Itu rekayasa yang bersangkutan. Untuk saat ini yang bersangkutan tidak kita tahan, kita masih melihat secara psikologis kejiwaannya. Yangbersangkutan dalam rumah tangga hidup di lingkungan yang keluarga kayaknya perlu kita perhatikan juga. Tapi kita tetap dalami apa yang menjadi motivasinya. Karena alasannya dia takut pulang malam," kata AKBP Ranefli, Rabu, 4 Mei.
DAT mengaku dirinya merekayasa cerita dirinya diculik karena takut dengan suaminya dan keluarganya. Alasannya itu DAT pulang pagi sekitar pukul 03.00 WITA.
"Cerita itu rekayasa, karena dia ada keluar dengan rekan laki-lakinya dan sampai jam 3 pagi, sehingga takut pulang mencari cerita atau alasan, supaya suaminya tidak marah," imbuhnya.
"Kita masih dalami (apakah yang bersangkutan selingkuh). Soalnya dari dia sendiri termasuk keluarga, mertua dan segala macam, kita agak kesulitan mengambil keterangan sehingga kita perlu pendekatan khusus membuka cerita ini yang pasti penculikan itu tidak ada," tegas AKBP Ranefli.
Dipastikan tidak ada pelaku penculikan. Sebelumnya polisi sempat mengamankan pria berinisial GA yang dituduh pelaku. Belakangan penculikan itu hanya kabar bohong.
"Karena itu rekayasa, itu (tiga pelaku) tidak ada semua. Jadi dari awal dia sudah berubah-ubah karena merangkai cerita. Awalnya dia bilang tidak, semalam kita dalami lagi karena ada kejanggalan-kejangalan kok bisa tiga orang, satu orang ngapain, oh cuma satu orang katanya," papar AKBP Ranefli.
BACA JUGA:
Kendati DAT merekayasa kejadian penculikan, kepolisian tetap melakukan proses untuk mencari kebenaran cerita karena DAT kerap memberi keterangan berbeda.
"Prosesnya tetap, tapi kita tidak tahan. Sudah kita BAP dan kita lakukan pemeriksaan. Sementara untuk yang lainnya kita belum bisa bicara banyak. Dan yang bersangkutan perlu kita lakukan pendampingan," ujarnya.
Selain itu, ditegaskan DAT tidak mengalami gangguan jiwa hanya perlu penanganan secara psikologis.
"Bukan gangguan jiwa. Dia broken home dari kecil orang tuanya pisah, dia dibesarkan oleh kakek tirinya tapi nanti kita (periksa) dulu karena ada cerita yang belum fix yang kita ambil keterangannya. Tapi yang pasti, berita yang kemarin itu penculikan, tidak benar," kata AKBP Ranefli.