JAKARTA – Drama menjelang Lebaran 1443 Hijriah datang dari seorang petugas Penanganan Prasaranan dan Sarana Umum (PPSU) Sawah Besar Jakarta Pusat, Ray Prama Abdullah (28). Petugas PPSU itu sudah membuat ‘prank’ se-Jakarta. Ray mengaku uang tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp4,4 juta dirampas komplotan begal di depan RS Husada, Jalan Mangga Besar Raya, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ray yang saat itu mengarang cerita menjelaskan kejadian bermula ketika dirinya mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM). Selanjutnya dia melanjutkan pekerjaannya, menyapu jalan.
"Sekitar lima menit dari situ tiba-tiba saya didekati. Kayak ditangkap sama polisi gara-gara narkoba. Saya dipiting, saya kaget. Yang dari samping pukul perut kanan saya. Di situ saya sudah lemes," cerita fiktif Ray, sebagaimana diberitakan VOI sebelumnya, Rabu 27 April.
Ray melanjutkan cerita hoaks, para pelaku kemudian merogoh tas miliknya dan mengambil sejumlah barang berharga.
"Yang dari samping kiri dia mengeluarkan celurit. Pelaku bilang udah diem aja lu," kata Ray, terlihat lancar mengucapkannya.
Korban mengatakan, pelaku berjumlah 10 orang. Korban menduga para pelaku merupakan gangster yang sering konvoi di jalan. Kejadian terjadi pada Rabu 27 April, pagi, sekitar jam 05.30 WIB. Menurut pengakuannya, ia memang kerap berangkat pagi untuk bekerja.
Dalam cerita yang dikarangnya itu, Ray berencana membeli kebutuhan keluarga, buat beli baju dan bahan makanan untuk buka puasa.
Wagub DKI Riza Patria Simpatis
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku prihatin atas musibah yang menimpa Ray. Waki kerja Anies Baswedan itu menuturkan, Pemprov DKI akan mendatangi dan menggantikan THR petugas PPSU tersebut, sehingga dia bisa merayakan hari raya Idulfitri.
"Tentu kita prihatin ada PPSU kita yang kena begal, THR diambil. Terkait dengan itu, sudah diatasi, nanti (THR-nya) digantikan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 28 April.
Riza juga mengaku pihaknya telah meminta aparat kepolisian menangkap pelaku begal itu. Dalam kesempatan itu, Riza menyayangkan masih ada tindak kejahatan di Ibu Kota.
"Kita prihatin sekali masih ada begal terjadi dan sangat tidak teruji, berbahaya, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang," ujarnya.
Polsek Sawah Besar Merespon Informasi
Ray berhasil ‘mengarang indah’ sehingga membuat banyak orang percaya dengan cerita palsunya si petugas PPSU. Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom memerintahkan anggotanya untuk menangkap pelaku begal uang THR Ray.
"Kasus pembegalan tersebut hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Maulana saat itu, waktu belum mengetahui laporan Ray palsu, Kamis, 28.
Maulana juga menjelaskan bahwa pihaknya mengetahui kejadian tersebut meskipun korban belum membuat laporan kepada polisi.
"Kita awalnya mendapat informasi bahwa ada kejadian kemarin (Rabu) ya pukul 5 pagi bahwa ada kejadian perampasan, pencurian dengan kekerasan pasal 365. Korban atas nama Ray Prama Abdullah," ungkapnya.
"Awalnya korban belum melakukan laporan ke polsek Sawah Besar," lanjutnya.
Setelah mendapat informasi tersebut, ia bersama jajarannya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita dapat informasi langsung bergerak cepat, melakukan olah TKP serta mengumpulkan bukti-bukti petunjuk apakah kejadian itu sesuai dengan informasi yang kita dapat," katanya.
Selain itu, kata dia, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babin Kamtimbas) juga mendatangi korban memastikan bahwa apakah betul kejadiannya seperti itu.
Polisi Curiga
Unit Reskrim Polsek Sawah Besar yang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di lokasi kejadian akhirnya merasa ada kejanggalan dari kasus ini.
Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Wildan mengatakan, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian tidak ditemukan adanya tanda - tanda kejadian di tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita dari olah TKP, mencari saksi, cek CCTV, kejadian tersebut tidak ada," kata AKP Wildan kepada VOI, Kamis 28 April.
BACA JUGA:
Temukan Fakta Laporan Palsu
Setelah pemeriksaan, penyelidikan hingga olah TKP dilakukan, Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Wildan memastikan bahwa petugas PPSU bernama Ray Prama Abdullah (28) itu membuat keterangan palsu terkait kasus pembegalan uang tunjangan hari raya (THR) senilai Rp4,4 juta.
Kanit memastikan bahwa kejadian pembegalan yang menimpa PPSU Kelurahan Mangga Dua Selatan tidak benar alias hoaks. Ia yakin, karena pihaknya menemukan transferan uang ke situs judi online dalam jumlah yang besar.
"Dapat kita pastikan kejadian itu tidak ada dari hasil penyelidikan kita dan pengakuan yang bersangkutan," tegas Wildan.
Menurut Wildan, PPSU itu pun mengakui bahwa dia membuat laporan (palsu) itu karena terpaksa untuk menutupi ketakutannya.
"Sebenarnya dia duitnya habis karena judi. Dia takut sama istrinya. Padahal duitnya habis buat judi online main slot (judi)," ungkap Wildan.
Meski begitu, tim penyidik belum dapat menetapkan tersangka terhadap petugas PPSU yang sempat membuat heboh di media sosial itu.
"Tersangka atau engga itu nanti, kita masih dalami dulu," kata Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Wildan kepada VOI, Kamis 28 April, malam.
Klarifikasi dan Minta Maaf
Cerita fiktif Ray terungkap. Petugas PPSU itu akhirnya membuat video klarifikasi atas laporan palsu yang ia buat. Dalam video berdurasi singkat itu Ray mengatakan bahwa uang THR-nya sebesar Rp4,4 juta dibegal adalah hoaks alias bohong. Ia sengaja membuat laporan itu karena ia takut kepada istrinya.
“Saya ingin mengklarifikasi terkait laporan yang saya buat. Bahwasanya laporan tersebut tidak benar adanya. Dan kejadian tersebut seperti begal itu tidak ada. Untuk uang yang saya ambil itu senilai 200 ribu di ATM, dan sisa dari uang gaji (THR) saya tersebut saya pakai untuk buat main judi online. Karena khawatir istri saya marah makanya saya berbuat atau mengambil alasan saya dibegal. Dan untuk bapak Kapolsek saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, dan berterima kasih atas santunan yang bapak berikan kepada saya.” ucap Ray didampingi pamannya di dalam video berdurasi 1 menit 16 detik.