Terminal Cicaheum Catat Penurunan Penumpang Hingga 70 Persen Dibandingkan Lebaran 2019
Terminal Cicaheum di Bandung. (Antara)

Bagikan:

BANDUNG - Terminal Cicaheum di Bandung telah memberangkatkan sebanyak 3.500 penumpang ke berbagai daerah di Jawa Barat dan luar provinsi itu selama 25-27 April 2022.

Kepala Terminal Cicaheum Kota Bandung, Roni Hermanto mengatakan angka penumpang periode sama pada H-7 hingga H-4 Lebaran 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Dia bilang penurunan penumpang mencapai 70 persen.

"Penurunan penumpang tahun ini lumayan sekitar 70 persen. Kalau tahun 2019, sejak H-7 sampai H-4 itu, kami memberangkatkan sekitar 10 ribu penumpang. Namun tahun ini sejak H-7 sampai sekarang, kami baru memberangkatkan sekitar 3.500 penumpang," kata Roni Hermanto di Bandung, Kamis 28 April.

Ia menjelaskan, jumlah pemudik di Terminal Cicaheum Kota Bandung pada Lebaran tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup drastis dibanding sebelum pandemi COVID-19, tepatnya tahun 2019.

Menurut dia, penurunan jumlah penumpang di Terminal Cicaheum tersebut dikarenakan masih adanya warga yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama, kedua atau penguat.

Ia menambahkan vaksinasi COVID-19 menjadi syarat wajib warga jika hendak mudik ke kampung halamannya menggunakan moda transportasi umum.

"Ini karena masih dalam kondisi pandemi juga ya. Terus banyak masyarakat yang belum vaksin atau vaksin booster juga, yang mana itu jadi syarat wajib mudik," katanya melansir Antara. 

Menurut dia apabila dibandingkan dengan hari-hari biasa jumlah penumpang menjelang Lebaran 2022 ini memang mengalami peningkatan.

Pada hari biasa, Terminal Cicaheum Kota Bandung memberangkatkan sekitar 500-600 penumpang setiap harinya, sedangkan pada H-7 Lebaran ini lebih dari 1.000 penumpang yang diberangkatkan dari terminal tersebut.

Pada arus mudik Lebaran tahun 2022 Dinas Perhubungan Kota Bandung menyediakan lebih sedikit armada bus di Terminal Cicaheum dibandingkan dua tahun lalu.

"Kalau 2019 disediakan sebanyak 203 unit, tahun ini hanya 156 unit saja. Di mana dari 156 unit tersebut 80 unit merupakan bus antarkota antarprovinsi, 66 unit antarkota dalam provinsi, dan 01 unit bus bantuan," tandasnya.