H-4 Idulfitri, Arus Mudik di Banyumas Masih Terkendali
Jalur mudik di Banyumas/Foto: Antara

Bagikan:

BANYUMAS - Arus mudik yang memasuki wilayah Banyumas hingga H-4 Lebaran masih terkendali, kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Kristanto Yoga Darmawan.

"Sementara masih terkendali, kondusif, kami selalu memonitor pergerakan dari 'exit toll' Pejagan menuju ke arah Banyumas. Kami selalu koordinasi," katanya di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Candi 2022 Ajibarang (Pospam Ajibarang), Kabupaten Banyumas, Kamis 28 April.

Ia mengakui pada H-5 Lebaran atau Rabu (27/4) di Pejagan terjadi peningkatan arus mudik hingga 20 persen.

Oleh karena itu, pihaknya terus memantau untuk melihat volume atau aliran arus mudik dari Pejagan tersebut yang masuk wilayah Banyumas.

"Tadi Pak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein, red.) sampaikan perkiraan jumlah pemudik yang masuk wilayah Banyumas (sekitar 40.000 orang, red.), nanti lihat saja," katanya dikutip Antara.

Menurut dia, besaran pemudik yang telah memasuki wilayah Banyumas dapat terlihat dari banyaknya kendaraan berpelat nomor luar daerah yang bergerak di kota Purwokerto (ibu kota Kabupaten Banyumas, red.).

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan jumlah pemudik yang telah memasuki wilayah Banyumas.

"Tapi teman-teman dari Dinhub (Dinas Perhubungan) melakukan 'traffic counting' di beberapa titik," kata Wakapolresta Kristanto Yoga.

Kepala Dinhub Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan berdasarkan penghitungan yang dilakukan di Ajibarang, volume kendaraan yang melintas di jalan penghubung jalur pantura dengan jalur tengah dan jalur selatan Jateng telah mengalami peningkatan.

Pada 25 April 2022 tercatat 40.667 kendaraan, 26 April sebanyak 38.013 kendaraan, dan 27 April mencapai 48.788 kendaraan yang didominasi sepeda motor.

Dari 48.788 kendaraan yang melintas di Ajibarang pada 27 April, diketahui sebanyak 31.504 kendaraan yang masuk wilayah Banyumas dari arah Banyumas dan 17.284 kendaraan yang meninggalkan wilayah Banyumas ke arah pantura.

"Pada hari-hari biasa, sekitar 10.000 kendaraan per hari," kata Agus.