SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan para pengelola rest area (tempat istirahat) di sepanjang jalan tol untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk para pedagang juga harus menjaga kebersihan dan kualitas dagangannya pada arus mudik Lebaran 2022.
“Sudah ramai apa belum, Bu?” tanya Ganjar, yang tiba-tiba dikerubuti ibu-ibu pedagang makanan, di Rest Area KM 487B Boyolali.
“Belum, Pak. Masih sepi, justru ramai kalau hari-hari biasa,” jawab pedagang makanan itu.
“Ya tidak apa-apa. Nanti juga ramai. Tapi ingat, tetap jaga prokes lho ya. Kualitasnya dijaga, terus kebersihan juga,” kata gubernur.
"Ingat, tetap jaga prokes lho ya, kualitasnya dijaga, terus kebersihan juga," kata Ganjar kepada pedagang makanan di sela mengecek kesiapan rest area di KM 487B Teras, Kabupaten Boyolali dan rest area KM 456B Kota Salatiga pada ruas Jalan Tol Semarang-Solo, Selasa, 26 April.
Selanjutnya, Ganjar berkeliling dan bertemu dengan dua orang dari Sumatera Barat yang diketahui baru saja mengantarkan pemudik ke Kota Surakarta.
Sebelumnya Ganjar juga mengecek pos pelayanan Lebaran di lokasi tersebut, termasuk gerai atau SPBU sementara milik Pertamina. SPBU sementara itu dibuat untuk memastikan distribusi bahan bakar dan memudahkan pelayanan bagi pengguna jalan tol.
Hal yang sama juga ditemukan Ganjar saat singgah di rest area Pendopo KM 465B yang juga masih terlihat sepi pengunjung pada siang hari. Kondisi tersebut berbeda dari rest area Pendopo KM 465A yang berada di ruas jalan tol Semarang/Jakarta-Solo.
"Di sini masih sepi, karena berada di jalur arah Jakarta, tapi kalau di seberang itu sudah terlihat ramai," ujar Ganjar usai berbincang dengan pengelola rest area.
BACA JUGA:
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama para pemangku kepentingan terkait menyiapkan beberapa skenario penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 agar lancar, aman, serta nyaman.
Diharapkan pelaksanaan mudik Lebaran 2022 berjalan lancar, serta penyebaran COVID-19 semakin landai dan dapat dikendalikan, ketersediaan bahan bakar, dan bahan pokok masyarakat juga terpenuhi.
Menurut Ganjar, banyak dampak positif bagi Provinsi Jateng dengan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah pusat, karena ada pergerakan ekonomi dari Jakarta dan kota lainnya Jateng.