Bagikan:

JAKARTA - Qonita Syehsemala sempat menenangkan massa pendemo menolak UU Cipta Kerja di Harmoni, Jakarta Pusat. Mahasiswi ini berinisiatif menghampiri petugas meminta akses menggunakan pengeras suara untuk menenangkan massa.

Dilansir Antara, mahasiswi Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang itu  naik mobil Raisa atau pengurai massa milik polisi. 

Saat itu, demonstran berusaha maju ke Simpang Harmoni setelah berhasil dihalau petugas ke Jalan Suryopranoto.

"Tenang teman-teman, mereka polisi hanya petugas yang menjaga keamanan. Kita mahasiswa di sini ingin menyampaikan aspirasi. Aspirasi kalian tidak akan didengar jika tidak tenang," katanya, Kamis, 8 Oktober.

"Jangan memancing keributan. Gue mohon banget jangan memancing keributan," ujar Qonita.

Qonita yang memakai kerudung cokelat pun segera menyampaikan aspirasinya setelah seluruh peserta aksi mengikuti arahannya untuk duduk dengan tenang. Aspirasinya pun dipastikan petugas kepolisian akan tersampaikan kepada para pemangku jabatan yang diprotes.

"Teman-teman tidak perlu khawatir, kalau menyampaikan aspirasi dengan baik seperti ini. Pesan teman-teman pun dapat tersampaikan. Karena saat ini banyak awak media yang hadir dan mewakili di sini," kata salah seorang petugas kepolisian, usai Qonita selesai menyampaikan aspirasinya.

Tak berapa lama, usai massa di Jalan Suryopranoto sempat tenang, kondisi justru memanas lagi di Simpang Harmoni setelah massa dari Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada menyerang polisi dengan petasan dan kembang api.

Demo UU Cipta Kerja berakhir ricuh di sejumlah wilayah Jakarta.  Polisi menangkap sekitar seribu orang diduga perusuh.

"Kalau yang anarko perusuh ini ada sekitar seribu kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis, 8 Oktober.

Seribu orang perusuh ditangkap di beberapa lokasi di Jakarta. Mereka diduga terlibat perusakan fasilitas umum di Jakarta.