Bagikan:

JAKARTA  -  Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Wisnu Handoko mengatakan pihaknya menyediakan 9 Kapal Laut. Tujuanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran Idul Fitri.

“Kita mengerahkan 9 kapal. Itu sudah diatur sedemikian rupa. Memang gak tiap hari datang nya, kadang dua hari sekali,” kata Wisnu saat dikonfirmasi, Sabtu, 23 April.

Wisnu menambahkan, 7 dari 9 kapal yang disediakan rata-rata rute ke Indonesia bagian timur seperti Makassar, Ambon, Kupang hingga Sorong. “Jadi separuh ada yang naiknya dari Jakarta, ada yang dari Surabaya,” katanya.

Dalam kesempatannya, Wisnu memprediksi ada 50 ribu penumpang yang akan melakukan perjalanan mudik melalui jalur laut. Diperkirakan akan terjadi puncak arus mudik pada 29 April mendatang.

“Kita memperkirakannya tidak terlepas dari jumlah pemudik di tahun 2018 dan 2019. 2018 itu jumlah pemudik mencapai 53 ribu. Makanya kita lihat asumsi ini di puncak tanggal 29 nanti kira-kira mencapai 40 ribu sampai 50 ribu,” ujarnya.

Ia menerangkan untuk membantu masyarakat yang akan melakukan mudik dengan kendaraan roda dua, di pelabuhan Tanjung Priok, pihaknya sediakan program mudik motor gratis. Tujuannya, program ini bisa menekan jumlah pemudik di Jalan Raya serta menekan terjadinya kecelakaan.

“Kita mengadakan mudik gratis sepeda motor. Ini untuk menekan jumlah pemudik di Jalan raya sehingga risiko kecelakaannya bisa ditekan," ujarnya.

"Kita sediakan dua kapal yang berangkat tanggal 26 sama 29. Nanti akan menurunkan penumpang yang akan mudik ke daerah Jawa Tengah itu di Semarang. Kemudian untuk daerah Jatim itu di Surabaya. Nanti pulangnya difasilitasi juga, tanggal 9 sampai 12 Mei dari Surabaya dan Semarang,”sambugnya.

Nantinya dalam satu kali keberangkatan, diperkirakan satu kapal bisa menampung hingga 1.250 unit sepeda motor dan 2.500 orang pemudik.

"Bisa membawa sepeda motor satu kapal 1.250. Jadi dua kapal itu 2.500. Untuk penumpangnya itu disediakan satu kapalnya 2.500. Asumsinya boncengan, kita ngitung-nya satu motor dua orang," kata dia.

Bagi para pemudik yang akan mengikuti program ini, Wisnu menekankan tidak diperbolehkan membawa muatan berlebih. Sebab, akan berbahaya ketika melanjutkan perjalanan setelah transit di Semarang dan Surabaya.

"Syaratnya ditentukan, sepeda motornya nggak boleh ada tambahan seperti kayu, koper yang gede, itu nggak boleh. Karena kan nanti dia di Semarang dan Surabaya masih ngelanjutin lagi. Mungkin rumahnya di Solo atau Jogja. Terus nggak boleh bawa yang anak kecil banyak juga dalam satu motor," pungkasnya.