JAKARTA - Para peneliti dari Badan Sains Nasional Australia, CSIRO mengungkap 14 juta ton mikroplastik telah mencemari dasar laut dunia. Hal itu disebabkan banyaknya orang yang masih membuang sampah plastik yang sulit terurai di lautan.
Melansir CNA, Rabu, 7 Oktober, jumlah polutan itu meningkat 25 kali lebih besar dibanding dengan penelitian sebelumnya. Para peneliti menggunakan kapal selam robotik untuk mengumpulkan sampel hingga kedalaman tiga ribu meter di lepas pantai Australia Selatan.
"Penelitian kami menemukan bahwa laut dalam adalah tempat pembuangan mikroplastik. Kami terkejut melihat beban mikroplastik yang tinggi di lokasi terpencil." kata peneliti utama, Denise Hardesty.
Oleh sebab itu, Hardesty menyerukan kepada tiap negara untuk segera bertindak untuk menemukan solusi atas sampah plastik yang memenuhi lautan. Sebab, jika dibiarkan sampah tersebut akan mempengaruhi ekosistem, satwa liar, dan kesehatan manusia.
"Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk secara signifikan mengurangi jumlah sampah yang kita lihat di sepanjang pantai dan lautan kita," ujar Herdesty.
BACA JUGA:
Hasil penelitian tersebut langsung mereka terbitkan dalam jurnal Frontiers in Marine Science. Dalam jurnal tersebut disebutkan daerah dengan lebih banyak sampah yang mengapung umumnya memiliki lebih banyak fragmen mikroplastik di dasar laut.
"Polusi plastik yang berakhir di laut memburuk dan rusak, berakhir sebagai mikroplastik," kata pemimpin studi, Justine Barrett.
"Hasilnya menunjukkan mikroplastik memang tenggelam ke dasar laut," tambahnya.